29 July 2008

Kaya kenal

PIM, tempat saya menghabiskan malam kali itu, bertemu teman - teman yang pada ingin - inginnya gondrong, mereka memakai wig, Alhamdulillah, saya masih bersukur mempunyai rambut yang kerap kali menyiksa sisir ini, walaupun sering saya memakai wig untuk mengecoh.

Okay singkat cerita, bertemu, dan akhirnya nongkrong - nongkrong di parkiran (mereka nongkrong sya sih terlentang) dan akhirnya memutuskan pindah lokasi.

Kami berangkat, tapi sebelumnya mengantar pulang Haryo ke daerah Bintaro, setelah mengantar Haryo, melihat dia pulang ke rumah (nenek) nya, dengan memanjat, membuat saya curiga itu bukan rumah (nenek) nya, kami menuju arah kemang.

Kilometer pertama masih bersemangat, kami berkelakar tertawa - tawa meski kadang hal yang tidak pantaspun kami tertawakan, saya masih bernyanyi - nyanyi seperti anak TK studi tur, beberapa masih menghisap rokok.

Pertengahan, satu persatu teman saya tewas, saya mulai menjadi bosan, saya lantas membuka saja pintu mobil yang sedang melaju, teman saya yang menyetir merangkap pemilik mobil, marah - marah.

Kehobahan itu membangunkan teman saya yang duduk di kursi depan, kala itu sedang macet, tampak lampu hiasan natal menggantung, teman saya yang tertidur tiba - tiba bangun, melihat, dan berkata "Ih..laser", dan kemudian tertidur lagi.

Sebuah tawa dengan cibiran meledak, sang pelaku tetap pulas.

Sampai di d'splash, kami turun, sedikit langkah goyang nyawa belum ngumpul, saya bertanya mau apaan kita kemari, "Billy mau ngajak balik mantannya", jawab teman saya.

"Oh.."

Cukup lama kami disana, hingga akhirnya memutuskan untuk pulang.

Kali ini penghuni mobil bertambah satu, Tya, gadis manis, mantan dari Billy, kayanya pernah liat, tapi dimanaaaa yah..

Kami mengobrol, hingga perbincangan kami berujung pada KTP.

"Ech loch udach punya ktp, mana manach liat dongch" aksen yang saya tidak akan lupakan dari mantan teman saya itu.

"Punya, nih buat apaan"

"Ech nama loch Philosophia? gua punyach temen namanyach pele, diach punyach temen namanyach pilo, pele-pilo, pilo-pele."

Saya sempat bingung belum pernah saya ketemu orang namanya pilo juga, pernah sih, tapi anjingnya temennya temen saya (Hahah azab! dulu saya pernah ngasih nama anjing saya dengan nama Agi, calon gitarer saya dahulu).

"Iya apa? seriusan?"

"Iyach tapi diach kribo gituch."

"Lah ini dia kribo!" jawab penghuni satu mobil, kecuali saya dan Tya serempak.

"Tapich nggach kribo biasa gituch kaya di mohawk tinggi gituch tapi kriboch", Tya berusaha menjelaskan, mencontohkan dengan tangan.

"Lah ini, perhatiin aja apa rambutnya, tapi ini udah dipotong jadi agak pendekan"
Balas teman - teman satu mobil (udahlah kalian ikut paduan suara aja!!).

"Tapich diach udach kuliach."

"dia juga harusnya udah kuliah", semua tangan menunjuk saya, kecuali Tya dan saya.

"T-i! hahahha! lebay lu anj-ng!", jawab saya.

"Tapi diach anak IKJ."

"Ya entar juga dia kuliah masuk IKJ."

"Tapi diach temennyach oan gituch -gituch, suka nongkrong di IKJ bareng gituch."


teman - teman saya terdiam, tidak menemukan sangkalan lagi, saya yang sempat speechless angkat bicara.

"GUA EMANG TEMENNYA OAN GITU - GITU!"

"ach, yang bener, jadich loch piloooch, sumpach?".

"ye..serius, udah liat KTP gua kan?!"

Percakapan keyakinan dan kurang yakin seperti tersebut terus berulang beberapa kali.

"Ach, benerch nich pilooo, aduch gua sengeng bangetch ketemu pilooch."

"Piloch, punya pacar gak."

Yang menyetir memandang ke arah saya, mengingatkan tentang tujuan awal kita menjemput Tya, dan mengingatkan kepada pacar saya yang belum saya kabari keberadaan saya waktu itu.

"Punya."

"Ach...Payach..anak manach?"

"UNPAD."

"Ach..Yaudach dech..bolech cium gaak.."

Yang menyetir makin melihat ke saya.

"Hah?!..Nggak..."

"Kaloch nyubit pipi bolech nggakch?"

"Ah..terserah deh."

Walhasil ditarik, bukan dicubit, dipikir pipi saya kulit badak kali.

"Piloch..Piloch..punya fs gakch, ntar Tya add yach, Ech ech foto yuk, ntar Tya masukin Prim dech, captionnyach Tya-Pilo."

Dia terus berbicara, saya gak mau bicara banyak takut diturunin di jalan, ternyata pele adalah nama teman saya yang kebetulan nama panggilannya banyak sehingga saya tidak mengenali nama pele tersebut.

Akhirnya saya pura - pura tidur saja, melihat sebelah sya juga sedang (pura - pura) tertidur pulas.

Akhirnya sampai di rumah Tya, Tya dan Billy turun, kami melihat mereka blablabla dan akhirnya Billy memanjat rumah Tya, membukakan pagar dari dalam, saya curiga dengan memanjat begitu, sepertinya itu bukan rumah Billy, atau dugaan kedua memanjat sedang ngetrend di kalangan anak jaman.

Billy kembali dengan wajah tidak cerah.

Diem ajalah saya, melanjutkan pura - pura tidurnya.

9 comments:

  1. geela
    famous abiis sich loo pil

    hahaha

    ReplyDelete
  2. eheemmm famous nih !

    ReplyDelete
  3. hahahaha gue ingettt bgt pil lo crita ini hahaha. jd kgn bgt ama lo nih shit man.

    ReplyDelete
  4. lw suka pake wig pil??
    wkwkwkwkwkwkwkkk.. karonn ahh..

    ReplyDelete
  5. lu suka nongkrong di IKJ pil..
    maksudnya penjajakan dini yak..
    dengan warku atau batmer..
    hyakykakakak..

    grok..grokk..

    ReplyDelete
  6. ini kapan lip ko gue ga ada sih

    ReplyDelete
  7. hahah gua suka nyamar

    pake wig emo, kacamat gede celana skinny pamer boxer sama baju anak anak yang ya emo banget deh hahaha pengen tau berapa orang yang kenalin gua dan ternyata gag ada yg engeh itu gua

    ReplyDelete
  8. lah emangnya eug chris john ngelas ngeles

    haha seterah lau lah

    ReplyDelete