Antara saya, kekasih saya, dan dia.

Saya, dan pacar saya (yang kini sudah jadi mantan), kala itu sedang berada di rumah anak didik mantan saya, kebetulan pacar saya akan mengajarkan dance kepada juniornya yang akan perform.

Saya yang sedang mengobrol bosan dengan mantan saya karena mereka tidak kunjung memulai menari, entah apa yang mereka tunggu.

Tiba - tiba saya dengar percakapan telepon, jelas terdengar karena di loudspeaker.

"Gan, lo dimana?" tanya seorang junior mantan saya

"Aduh kayanya gue ga dateng deh, gua sakit cacar nih", balasnya, sungguh suara yang sangat seksi, saya serasa sedang melakukan phonesex dengan nomer yang biasa tertera pada iklan koran LaMer dan sejenis.

"Yah, gak cantik lagi dong lo"
"Ah, lo bisa aja..disana ada siapa aja"
"Ada gua, (dan dia pun menyebutkan nama teman - teman dancenya), ada kak canti ama pacarnya"
"Ahh..serius lo..yaudah deh gua kesana"

Tiba - tiba mantan saya teriak.. "Jangan!!ini punya guee!!"

Saya yang bingung dan ngawang memikirkan apakah ini saat dimana cinta saya diuji, tetap bersama pacar saya (yang sekarang sudah jadi mantan), ataukah bersama gadis phonesex nan seksi yang belum tapi akan segera saya ketahui wajahnya itu.

Saya dan mantan saya kembali mengobrol, selang berapa lama ada suara orang datang dari lantai bawah, sang empunya rumah turun dan mereka berbincang - bincang seraya menaiki anak tangga.

Seorang lelaki berkacamata, tidak tinggi, dan berponi.
Mereka mengobrol, sekali - kali terkikih, beberapa kali tertangkap mata ketika lelaki itu mencuri - curi mata dengan saya..hmm..sepertinya mereka membicarakan saya.

Senyuman manja mulai menyimpul, saya mulai risih.

Sayapun bertanya kepada pacar saya (sekali lagi yah sudah jadi mantan)
"Gnai, kamu kapan mulai narinya?, mana yang tadi nelpon gak jadi kesini?"
"Jadi, tuh", jawab mantan saya sambil menunjuk lelaki itu.