28 October 2008

Fcksht, i'm in laugh.

F is for the way you look at me
You is for the only one I see
See is very, very extraordinary
Key is even more than anyone that you adore can


Halaaah, paling suka deh ngerubah - rubah lirik seenak jidat.

Pasti pada gak ngerti deh maksutnya apa, postingan aku kangen kamu aja pada bingung, pas saya ngomong baru deh ketawa, gak ngefek yah di tulisan?

tau ah

culuuun.

Rapat Osis kali ini.

"Mohon maaf bagi bapak ibu yang sedang mengajar, kepada seluruh anggota OSIS, diharapkan berkumpul di kelas X-D sepulang sekolah, terimakasih."

Hadaaah, paling males dah kalo suara - suara semacam itu bergema di speaker kelas. Ngok, mau tidak mau saya harus menyisihkan sebagian waktu saya nongkrong - nongkrong tidak jelas untuk duduk - duduk tidak jelas di sebuah ruangan, berbicara tentang acara.

"Lika.. kita mau ngomongin apa?", tanya saya kepada sang ketua OSIS.

"Mau ngomongin SumbsCup, ya udah yuk masuk!", jawab Lika.

Dan kami pun masuk ke dalam ruangan yang telah disepakati.

Di kelas itu kursi dan mejanya terbagi menjadi empat barisan.

Begitu saya masuk,


"YA KALI MASIH KOSONG BEGINI!!"


Oh ternyata mereka ada di dua barisan sebelah kanan, yang di dekat pintu, jadi begitu saya masuk, saya tidak melihat mereka. Saya juga bingung kenapa dua barisan di sebelah kiri dikosongkan. Akhirnya saya isi kursi itu dengan kacang ijo ( halah, apasih lip! freak lo bajing!)

Akhirnya saya duduk di paling pojok kiri di barisan kosong dimana anak - anak yang lain hanya memenuhi dua barisan sebelah kanan. Huew, saya seperti tidak punya teman.

"Oke, terimakasih, mari kita mulai rapat kali ini..", sang ketua membuka rapat kali ini.

Saya yang sedang smsan, langsung tiba - tiba sok kesurupan, trance - trance step ayan gimana gitu deh, sampai kursinya jatuh - jatuh, Hp saya juga sudah terlempar entah kemana. Dua detik kemudian saya berdiri lagi, duduk dengan rapi, dan berkata, "Oke siap! ayo mulai."

Tapi tidak dimulai juga, mereka sepertinya masih shock.

Akhirnya dimulai, kami merapatkan masalah "Hari AIDS sedunia", lah tadi katanya mau ngomongin sumbscup.

tau ah saya bete sendiri karena dibohongin, akhirnya saya menghibur diri saya dengan melakukan hal yang saya tidak tahu namanya ini.



Dayu bilang sih, ini seperti gerakan turtle.
Lah turtle apanya kaya gitu? Turtle turtle inna boat, act like it doesn't think what i thought, halah apa sih lip. Maklum saya breaker, break berarti patah, dan -er berarti orang yang melakukan (seperti misalnya worker, work berarti kerja, dan -er berarti pe- jadi worker berarti pekerja)

Berarti breaker itu pepatah.

Halah balik lagi ke topik.

Masih dalam posisi seperti itu, saya bilang

"Undang Jupe, Lik."

Hahaha, satu kalimat tersebut langsung mengundang pro dan kontra.

"Ya udah deh, undang yang berpengalaman aja, undang kerep, Lik."

Hahahah, jauh lebih jadi pro dan kontra dari yang tadi.

Tiba - tiba ada suara Hp berdering. Ternyata suara Hp dari sang ketua.

Diangkat, tiba - tiba air muka sang ketua berubah (berubah jadi tidak enak maksutnya, masa berubah jadi air keringet)

"Halo, lo yang nelpon gue kemaren yah? udah gue bilang, gue bukan Ica!"

Akhirnya saya menghampiri si ketua itu, bertanya, "Siapa sih?"

"Gak tau nih, ngomong Sunda masa?! mana gue ngerti."

Saya pun langsung mengambil Hp sang ketua dengan seenak jidat.

"Halo iye Ica, kunaon?", mencoba mengajak ngobrol dengan kemampuan Sunda seadanya.

"Halo..(obladi oblada, gak tau deh tuh orang ngomong apa, masih dalam Bahasa Sunda tentunya) iyah bla bla bla."

"Oh, hahaha, ah maneh mah meuni sombong pisan mentang mentang terkenal di Jakarta.", Jawab saya sekenanya dengan logat ala Aa Gym.

"HAAHAHAH, (dia tertawa dan terus berbicara dengan Bahasa Sunda) bla bla bla."

"Hah? aing mah teu nyaho nanaon!", Jawab saya, dengan logat kuli.

" bla bla bla (bahasanya makin saya tidak mengerti) bla bla bla."

"Yasok lah, sadanyana, campur - campur wae! pisang risol sami tahu nyak!", jawab saya dengan logat kakek kakek kelaparan.

"Halo Bla bla bla (dia masih berbicara) bla bla bla."

"Hah?" Jawab saya.

"Bla bla bla (dia masih berbicara) bla bla bla."

"Oh, iya gak pake cabe.", jawab saya sekenanya, sekaligus menutup telepon tersebut.

Sekelas tertawa terbahak - bahak, saya langsung mengalihkan pembicaraan,

"LANJUT!"

Baru mulai berbicara beberapa kata, Hp sang ketua sudah berdering lagi.

Halaah, apalagi sih sekarang

"Sekarang Orang Batak, kali!"

Tawa makin meledak.



(Maaf sebelumnya, dalam postingan kali ini sama sekali tidak maksut menyinggung etnis tertentu :D )

Sepuluh fakta

Postingan kali ini dibuat demi memenuhi tugas dari Jajan.
Percaya nggak percaya, tergantung bagaimana anda menyikapinya.

Okay, duduk yang manis karena saya akan menceritakan 10 fakta tentang diri saya.

Fakta pertama : Saya itu tampan!

Oke oke saya mengaku, kalau tadi itu tidak benar. Kata – kata semacam itu memang seringkali mengalun dari bibir saya, karena fakta pertama yang sebenarnya adalah : Saya seorang pembohong. Seringkali saya bilang kepada teman saya yang menyapa saya di dunia maya, “Wah, Olipnya lagi pergi. Ini kakaknya, Sophie Olivia, ini temennya Olip yah?” Dan saya berusaha keras meyakinkan teman saya, hingga akhirnya dia yakin kalau dia memang sedang berbincang dengan Sophie. Atau kepada teman saya yang mungkin sedang hang out, saya bilang kalau saya sedang berada di lokasi yang sama dengan dia. Dan hal – hal semacam itu. Walaupun saya seringkali bingung, kenapa teman saya percaya dengan hal – hal tidak wajar yang seringkali saya ucapkan.

Fakta kedua : Saya adalah seorang jejaka yang berasal dari luar angkasa yang merupakan pecahan dari kepingan android yang terdampar di bukit belakang sekolah!

Daya khayal saya terlalu tinggi. Memang mungkin sepertinya ini pengaruh buruk dari dongeng sebelum tidur dan stensil setelah bangun yang kerap kali saya baca. Seringkali jika sedang berbincang tentang sesuatu rencana, saya jumpalitan sendiri membayangkan suksesnya rencana itu.

Fakta ketiga : Saya sepertinya menjelang skizofrenia.

Seperti yang sudah kita ketahui, saya adalah seorang yang hiperaktif, pecicilan, tidak bisa diam, selera humor tinggi bahkan kadang terlampau tinggi sampai kadang saya bingung sendiri dengan certita saya. Namun, ada kalanya saya menjadi seseorang yang benar – benar kebalikan diri saya. Mendadak diam, mungkin disilent. Tidak ada tawa, selera humor rendah, hampir tidak ada, dan semua yang anda ketahui tentang saya, akan menjadi kebalikannya.

Fakta keempat : Saya menderita kelainan seskoal.

Sebenarnya sudah sangat jelas sekali, kalau saya suka perempuan. Saya pernah sempat kecewa yang teramat sangat ketika mendengar selentingan – selentingan bahwa ketika lahir Julia Perez adalah seorang laki – laki. Padahal dia seringkali menghampiri saya di kala bengong dan hanya menyisakan (maaf) dengkul saya yang makin kopong. Namun, seringkali saya membuat orang berhipotesa bahwa saya ini penjahat kelamin, fetishis, eksebisionis, dan pedofilia, namun paling sering sih saya membuat orang - orang berhipotesa bahwa saya ini gay



padahal kan sebenarnya tidak! Oke deh saya ngaku yang pedofilia itu iya -_- .

Fakta kelima : Saya adalah seorang yang sangat sibuk (dengan dunia saya sendiri).

Sepertinya harusnya yang satu ini ditulis di paling awal yah?! Ya sudahlah, mau diapakan lagi. Tuhan menciptakan manusia berbeda – beda, saya inilah salah satu contohnya. Ya intinya, kita semua itu sama, hanya jidat yang membedakan. ( Pasti ada anak 81 yang tersinggung deh saya nulis begini ;P )

Fakta keenam : Saya adalah seseorang yang relijius.

Saya adalah seorang yang relijius, saat Idul Fitri saya merayakannya, bahkan seringkali merayakan sebelum waktunya, saat Natal dan hari – hari besar keagamaan lainnya saya juga merayakannya. Relijius bukan? Sepertinya sesat yah -_- .

Fakta ketujuh : Saya menderita humor ganas stadium akhir.

Seperti yang sudah saya bilang, selera humor saya tinggi bahkan kadang terlampau tinggi sampai kadang saya bingung sendiri dengan certita saya. Setiap kali teman saya yang ingin menceritakan cerita lucu, saat dia baru membuka awal cerita, saya sudah langsung to the point menceritakan akhir ceritanya, sampai teman saya akhirnya menghasut teman saya yang lain untuk tidak menceritakan cerita lucu kepada saya, dengan alasan, “Udah lo mau cerita ke pilo juga percuma aja. Nih, cerita yang baru gua dapet aja, nih, dia udah tau dari pas SD, satu – satunya cerita gua yang di gak tau Cuma soal jamur.”

Fakta kedelapan : Menerima tanpa saringan.

Tidak sering, namun saya mencoba mempraktekan “Ambil yang baik, tinggalkan yang jelek”. Saya mencoba mempraktekkannya di Masjid, lebih tepatnya dalam hal sandal.
Walhasil. Saya ditaboki, hahaha halah lebay.

Fakta kesembilan : Saya adalah orang hemat yang paling boros!

Jarang makan, apalagi jajan, kecuali memang benar – benar lapar. Saya lebih suka menabung untuk hal – hal tak terduga di kemudian hari. Namun hari di kemudian yang tak terduga itu belum muncul, saat sekalinya saya memakai uang tabungan itu juga, dapat dipastikan uang saya mengalir begitu saja, hingga kadang yang tersisa hanya Pattimura yang enggan tersenyum kepada saya.

Fakta kesepuluh : Saya tidak akan habis dijabarkan.

Terlalu banyak tentang diri saya yang tidak mungkin dapat dijabarkan disini, untuk itu kalau memang ingin tau lebih banyak tentang saya silahkan klik Makinglaugh.blogspot.com. (Loh emangnya ini apa?!). Ah tau ah bingung. Yang pasti saya tidak sama dengan kalian (dalam banyak hal).

Inti dari semua postingan ini adalah..

Selamat ulang tahun, Janitra :) maaf telat yah postingannya

20 October 2008

Aku kangen kamu.

Litan...

Aku kangen kamu

Aku ingin berjumpa kamu

Aku kangen Litan

Aku ingin berjumpa kamu

Aku kangen kamu

Aku ingin berjumpa Litan

19 October 2008

Nilai nilai nilai

Waktu SD, saya lupa saat itu ulangan atau sedang latihan biasa

"Wei dapet berapa lu? Gua dong dapet 10!", Pamer saya dengan sombongnya.

"Gua dapet 75, Phil!", Jawab teman saya.

Kotak suara

Saya dan pacar saya (saat ini sudah menjadi mantan), sedang bersitegang, ya maklum lah anak muda, marahan - marahan seperti itu wajar lah.

Saya sms tidak diangkat, saya telepon tidak dibalas.

Namun saya tetap berusaha keras.

Saya meneleponnya berulang - ulang, dia hanya mengangkat, lalu langsung dimatikan.

Hhh, ngambeknya bikin pulsa saya habis saja.

Saya terus telepon, bermaksut meminta maaf atas kejadian yang lalu.

"Klek" telepon diangkat

"Halo!"

Fyuuh, akhirnya diangkat juga!, "Halo!"

"Siapa nih?"

"Yah kali, gitu kan, Pilo!"

"Oh lo? kenapa?"


"Ya, jangan nyolot2 dong..cuma mau minta maaf kok.."

"Hah?"

"Iya, kan gua udah (obladi oblada...menjelaskan masalah dan mencoba meluruskannya)"

"Hah? apaan sih putus putus suaranya?!"

"Halo..Halo masih kedengeran, gak? Ya udah intinya gitu, gua mau minta maaf soalnya udah (obladi oblada, saya ngomong lebar panjang)."

Saya masih berbicara panjang lebar, tiba - tiba pacar saya itu menyela pembicaraan saya.


"Eh, udah yaa..ngapain sih lo ngomong panjang lebar gitu? ini mailbox gitu!"



Anjrit -_-

Dan keesokan harinya, ketika sudah berbaikkan, mantan saya bercerita kalau dia dimarahi kakeknya karena berbicara tidak sopan sama orang tua sewaktu kakeknya menelepon.

18 October 2008

Getar getir

Saya, dan teman - teman saya sedang mengobrol - mengobrol saja di kelas. Pembicaraan dimulai dari topik - topik ringan, hingga ke topik dewasa. Tentu saja bukan membicarakan masalah dan cara menyikapinya dengan bijaksana, dewasa disini dimaksutkan dengan membahas penemuan mutakhir yaitu karet licin yang berjendol (halah!) di ujungnya dan kadang memiliki gerigi - gerigi dan memiliki berbagai pilihan rasa, pilihan rasanya pun tidak kalah banyak dari wingko babat (kenapa harus wingko babat? emang pilihan rasa wingko babat banyak yah).

Ya pokoknya kita sama - sama mengerti topik apa yang dibicarakan pria pada usia bergejolaknya hasrat yang berkumpul bersama. Hingga kami membahas soal alat bantu (ask the audience, phone a friend, atau fifity fifty) untuk wanita yang hidup sebatang kara di malam yang sangat dingin, teringat mama. Halaah.

(Sampai disini sudah mengerti kami membahas apa? kalau sudah boleh di lanjutkan ke paragraf berikutnya)

Kami berbincang, namun topik ini seolah memojokkan saya seperti dalam posisi saya adalah suhu dan teman - teman saya adalah iklim, halah maksutnya saya adalah suhu dan teman - teman saya adalah murid - murid shaolin yang secara sepihak mengangkat saya sebagai master dalam topik ini.

Tiba - tiba seorang teman saya yang alim dan pola pikirnya masih bersih dan belum pernah melakukan hal - hal yang belum pernah dia lakukan datang dan join the conversation, Sebut saja namanya Mawar Melati

"Kalian ngomongin apa sih, Mawar Melati ikutan dong!"

Kami serempak berteriak, "Jangaaan!"

"Loh kenapa?!"

"Ya jangan aja, entar dibilangnya kita ngeracunin Mawar Melati, lagi."

"Emang ngomongin ituan yah? ikutan dong Mawar Melati juga pengen tau deh!"

"Yaudah, bukan kita yang ngajak yah."

Actions, Invite Mawar Melati to join this conversation. . .

"Eh iya tadi sampe mana kita?"

"Sampe ke masalah dildo.", Jawab teman saya.

"Emang buat apaan sih cewek make gituan?", Tanya Mawar Melati.

"Yaaa.. kesepian, kali. Gak ada pasangan." Jawab saya.

Perbincangan berlangsung hangat, tepatnya panas.

"Eh, tunggu deh, Dildo tuh yang panjang terus bisa geter - geter gitu bukan sih?"

"Iya, hooh", jawab kami seingatnya.

"terus ujungnya tumpul gitu yah?"

"Iya.", jawab kami lagi sementara terus mengingat wujud fisiknya dari Batman Forever terakhir yang dilihat.

"Terus panjangnya segini?", tanya Mawar Melati sambil memperkirakan panjangnya dengan tangannya.

"Iya, kok tau?"

"Terus atasnya bisa diputer gitu bukan?"

"Waaah kalo yang itu kita gak tau deh.."

"Kok tau sih, War?"

"Ada di kotak mainan gua waktu kecil."

Hoaahm

Ganti tampilan nih.

Tapi karena keteledoran saya akhirnya trackhits sama cboxnya hilang.

Hhh.

udah deh, itu aja postingannya untuk kali ini.


Mau postingan lagi?


Yakiiin mau postingaaan lagiiii?


Beneraan?

Kalo mau postingan lagi, silahkan antri lagi.

Pintu keluar ada di sebelah kanan operator, mohon di periksa kembali barang bawaannya sebelum menginggalkan wahana, terimakasih.

14 October 2008

gembar gembor bomber

Buat semuanya

Yang merasa dirinya bomber.

Apakah kalian benar - benar yakin kalau kalian bisa dibilang bomber?

Apakah kalian yakin kalian benar - benar punya bakat?

Apakah kalian memang mendapatkan kepuasan tersendiri (begitu juga orang yang melihat karya kalian) atau hanya sekedar gaya - gayaan saja corat - coret jalanan?

Masih untung kalau kalian tahu siapa itu Taki 183.

Kalau memang benar kalian bomber,

Pasti kalian merasa sedih.

Karena Bapak Bomber Indonesia, Amrozi akan secepatnya dieksekusi.

Mari kita semua berdoa
Semoga selamat sampai tujuan.

12 October 2008

Perang bintang

Tugas saya hari itu, menemani keponakan - keponakan saya memuaskan libido mereka di Dunia fantasi.

Saya berjalan dengan gontainya, sementara keponakan - keponakan saya sudah berlari jauh di depan, yasudahlah dapat medali perunggu juga syukur Alhamdulillah.

Tiba - tiba sepupu saya (yang kebetulan berpaut usia cukup jauh dengan saya memanggil)

"Yo, cepetan! itu Manda sama semuanya udah pada masuk ke Perang Bintang semua!"

Saya mempercepat langkah saya, tapi sampai di depan situ terhenti.

Ternyata sudah dipalang 4 orang yang antri, keponakan saya (5 orang) sudah masuk di dalam.

Akhirnya saya, Sepupu saya (saya memanggilnya Mbak Dewi), Keponakan saya yang masih berusia 3 tahun (saya memanggilnya Cimot), serta kakaknya (saya memanggilnya Kadro) mau tidak mau harus antri untuk menunggu giliran kami masuk.

Mulanya biasa saja, sampai si Cimot mulai menggelinjang dan bawel sendiri.

Mbak Dewi menyuruh kami untuk bersabar.

Makin lama antrian makin panjang, sekitar 7 orang bertambah setiap sekitar 7 menitnya.

"Bundaaa..aku mau masuk!" Kata Cimot, dan diamini oleh kakaknya.

"Sabar yaah..kita harus an..."

"Triii" jawaban Cimot, hahah lucunya anak kecil.

Antrian makin memanjang, sudah melewati McD

Mbak Dewi berkata, "Tuh liat tuh de, antriannya udah panjang banget, kalo kita nyerah berarti kita rugi."

Tidak lama Cimot sudah menggelinjang tidak betah, kakaknya juga ikut - ikutan (ngikut aja mentang - mentang punya ongkos.)

"Kita tuh harus sabar, dalam hidup tuh kita kalo gak sabar kita gak bakal dapet apa - apa", kata Mbak Dewi.

Ya memang, keluarga saya religius, saya juga bingung kenapa saya kafir sendirian.

Dari cara berpakaian saja, sudah memakai kerudung yang terusan sampai ke pinggang, kalau Mbak Dewi pakai cadar, pasti orang - orang sudah salah sangka mengira saya Fedi Nuril, bintang utama film Realita, Cinta, dan Rock n Roll yang terkenal itu.

Kejadian itu terus berulang. (Bukan! bukan soal orang - orang mengira saya Fedi Nuril, melainkan keponakan saya yang kebosanan, dan sepupu saya yang menyuruh mereka untuk bersabar.)

Dan tak lama, Mbak - mbak penjaga wahananya keluar, dan berbicara sesuatu.
Sayangnya tidak ada yang mendengarkan dengan jelas dia berbicara apa.

Mungkin memang sebenarnya Mbak itu tidak berbicara, hanya sedang melatih gerakan sandi pramukanya, sayang saja dia lupa bawa bendera.

Tak lama, Manda, keponakan saya yang sudah masuk dari tadi, keluar dari pintu masuk.

"Lah kok keluar lagi?" saya kebingungan, dia keluar dari pintu dari pintu masuk pula.

"Pesawatnya mati."

Jadi dia di dalam juga gak ngapa - ngapain.

Antrian bubar! kata - kata Mbak Dewi terngiang dalam benak saya.

"Kita tuh harus sabar, dalam hidup tuh kita kalo gak sabar kita gak bakal dapet apa - apa."


Kita sudah sangat bersabar sekali, namun tetap gak dapet apa - apa juga.

Ada yang bisa menemukan pesan moral dalam kejadian ini?

Elegi.

Sempat menghilang terlintas di otak,
Untuk menghentikan segala wacana sejenak.

Tapi apa daya, saya bisa apa?
Yang terekam terus berputar, membawa saya kian jauh dalam alur mundur.

Di kursi tengah, di jalan bebas hambatan.
Gelengan paling indah yang pernah saya dapatkan.

Ya, setidaknya, untuk hidup saya sejauh ini.

Jarinya bermain di dalam belantara rambut saya
Tak jauh beda dengan jarum sulam yang disematkan dengan benang.

Mempertanyakan satu soal, namun berulang.

Velocity.

Soal kecepatan.

Mengheningkan,

Memudarkan semua warna suara.

Yang tersisa hanya alunan lagu - lagu masa kini.

Ah, masa bodo! peduli setan!

Sangat sulit untuk membangun sebuah topik kembali,
karena belum pernah kami sehening ini.

Yang saya lakukan hanya menjerit - jerit sendiri
Dalam arti harfiah tentu saja
Serta membahas ulang hal itu kembali
Sebuah hal tertentu saja.

Ya masih membahas hal itu, apa lagi?!

Ya sudahlah, mau diapakan.
Saya tidak mau egois,
Tidak pula mau terbawa suasana, lagu melankolis,
Lantas menangis.

Hanya mencoba menciptakan beberapa tawa (palsu)

Namun dia menenangkan saya dalam satu dekapan
Mengalunkan kalimat terindah dalam satu bisikan.

Seturunnya dia.

Yang tersisa hanya lemas.

Janji deh gak bakal [isi sendiri dengan fantasimu] lagi, karena itu tidak bisa lebih melemaskan dari ini.




Hhh.. saya tahu pasti kalian gak ngerti.
Ya wajarlah, paling banyak yang ngerti juga cuma 4 orang.

Posting ini dibuat, hanya untuk mempertegas kalau saya ini manusia biasa.

Kadang senang,

Kadang sedih,

Kadang menangis,

Kadang tertawa,

itu juga sendirian.

Oh iya,
Yang soal [isi sendiri dengan fantasimu] itu
janjinya jangan dipegang yah
Itu becandaan doang kok :P

04 October 2008

Tragis!

Saya bangun tidur, tepatnya dibangunkan ibu saya, atau lebih tepatnya simulasi kebakaran, karena bila ibu saya membangunkan saya, jauh lebih heboh dari weker ayam "Kukuruyuuk selamat pagi, selamat pagi, kukuruyuuk", ya silahkan membayangkan suasana pagi itu.

Ibu saya berteriak, dari arah dapur, saya berlari ke arah dapur, ibu saya berlari ke arah saya, kami berlari bersamaan, dan....AAGHH menyentuh mistar gawang saudara - saudara (apa sih, lip. Freak lo! ganti ganti!)

Saya sudah tiba di dapur, ibu saya mematung, memandang kosong ke arah panci sayur untuk kuah ketupat.

Terlihat seekor nying - nying dengan bahagianya berenang kesana - kemari, memperlakukan panci itu sebagai jacuzzi pribadi baginya.

Rupanya, ibu saya berniat menghangatkan kuahnya, dan berhubung masih panas, tutup pancinya dibuka sebagian guna membiarkannya menguap.

Rupanya, si nying - nying ingin mandi air hangat.

Televisi pembodohan

Keponakan saya, baru berusia 3 tahun ketika berkata seperti ini kepada ibunya,

"Mami, mami, entar kalo mami meninggal, pokoknya aku mau cari mami baru yang lebih cantik, yang lebih seksi dari mami."

dan berkata seperti ini kepada ayahnya, yang kala itu sedang batuk,

"Papi, papi sakit yah? mau meninggal? yah jangan meninggal dong, nanti aku yatim piatu."





Kalau saya punya anak nanti, haram hukumnya dia nonton sinetron.

Fuckshit banget sih persinetronan Indonesia -_-

01 October 2008

Untuk ayah

Ayah..

Bunda..

Maaf yah

lebaran kali ini aku gak bisa pulang

Sendalku putus

Aku di matraman, di garasi orang

Usaha saya mengajak balik mantan saya sepertinya tidak sia - sia, sepertinya mantan saya (waktu itu statusnya mantan, tapi udah jadi pacar lagi, tapi sekarang udah jadi mantan lagi) kepincut lagi sama saya. Walaupun kata mama saya jerawat gak boleh dipincut, nanti berbekas.

Apalah namanya juga jatuh cinta, kalo sudah jatuh cinta tai kucing rasa coklat, itulah sebabnya saya gak mau tukeran coklat waktu Valentine, takut rasanya kayak tai kucing.

Intinya kita menghabiskan waktu seharian penuh, sampai malem banget baru deh sampe rumah dia.

Dan bonusnya adalah, saya gak boleh pulang sama mantan saya, disuruh menginap, untuk menemaninya malam ini, kangen katanya.

Sebenarnya ini sama saja bunuh diri.

Kami backstreet, jadi saya akan masuk rumahnya ngumpet - ngumpet gitu deh.
(Yakin banget kalo gak backstreet bakal boleh nginep di rumahnya, di kamarnya bedua doang, jam 1 malem baru pulang.)

Dan yang lebih parahnya lagi.

Kamar mantan saya itu tembok, pintu, dan jendela segede - gedenya jendela, setengah tembok jendela semua, jadi intinya aktifitas apapun bisa terlihat dengan jelas dari luar. jangankan berbuat asusila [asu berarti anjing, sila berarti dasar, jadi asusila adalah perbuatan yang kalau dilakukan membuat orang berkata "DASAR ANJING!"] , kalo gua ketahuan diem aja di tuh ruangan dan keliatan bisa - bisa gua digundulin diarak keliling kampung.)

"Ya udah, pokoknya intinya nanti aku masuk, meriksa keadaan, baru kamu nyusul kalo aku udah bilang aman."

Saya sih ngangguk ngangguk aja deh.

Akhirnya saya duduk di pos satpam gitu, nungguin kode.

Tiba - tiba Hp saya bergetar

"Udah aman, kamu masuk gih."

Akhirnya saya bergegas ke rumah tujuan.

Saya lihat pagar, kok sepertinya ditutup, bagaimana caranya saya masuk?!

Oh ternyata tidak digembok, saya geserlah itu pagar perlahan - lahan membuat suara seminim mungkin, lalu saya tutup lagi dengan suara seminim mungkin.

Level 1 completed, saya maju perlahan di antara teras dan kecilnya taman.

Disambut rolling door yang sudah terbuka sebagian.

Mendadak saya menjadi skeptis, jantung saya berdebar.

Tanpa mengubah posisi rolling door saya merayap menimbulkan suara, dan gaya gesek seminim mungkin.

Level 2 completed.

SAYA SUDAH DI DALAM! SUDAH DI BAGASI!!

hahah pas saya melihat, saya bingung, semuanya terlihat berbeda.

Loh, mana rak bukunya? mana mobilnya? mana mantan sayanya, kok kosong melompong begini.

Hp saya bergetar lagi.

"KAMU DIMANA SIIIH?!!"

Hah..saya bingung, akhirnya saya keluar lagi pelan - pelan, dengan tetap mencoba membuat suara dan gaya gesek seminim mungkin.

Dua rumah dari rumah itu saya melihat mantan saya.

Bener kan..

GUA SALAH MASUK RUMAH -_-

Selamat hari raya

Pagi ini mamanda saya heboh sendiri, membangunkan saya seperti kebakaran jenggot. (Jangan dibayangkan ibu saya benar - benar punya jenggot! itu cuma istilah!)


"Bangun! hari ini lebaran!"


"Ah? hah? hmm..hoahm..."

Aduh mak, kaya belom pernah lebaran aja.

Tiba - tiba saya tidak bisa tidur lagi.

Kebelet pipis, kalo bukan gara - gara pengen pipis juga gua masih tidur, emang kamu tuh ya paling bisaaaa aja, paling tau cara bangunin aku.

Saya berjalan sambil merem, berhubung sudah hapal denah rumah.

Dengan backsound lagu Cicio "Kebelet pipis, kebelet pipis mamah, kepengen total, kepengen total, papah"

Kamar mandinya lagi Out of order, Bokap lagi mandi.

Akhirnya gua mutusin make kamar mandi cadangan, baru aja jalan dikit gua udah nyenggol panci yg gedenya bisa buat maen kapal - kapalan 2 anak kembar, mungkin bukan panci tepatnya, apalah itu namanya.

Jatoh dah tuh kapal - kapalan anak kembar lengkap dengan suara gumprang - gumprangnya

Saya pun mengumpat.
(Oke saya ngumpat yah, kamu cari! aaah kamu mah jaganya jangan ngendok dong!)

Ah peduli setan, saya jalan seliweran udah gak tahan.

Nyenggol tempat buat naro sabun dan kawan - kawan, yang namanya sikat sampe bukrim ekonomi cukup sendulit hasilnya selangit sekarang sudah menyatu dengan lantai.

Ah..saya kembali mengumpat.
(Ah..aku jaga deh, kamu yang ngumpet, abis kamu jaganya endok!)

Zzz. bodo ah.. gak papa emak gua gak bakal marah, lebaran ini.

Saya baru buka celana, Sapu yang buat ngepel (apa itu namanya? pel - pelan yah? iya ini gak ngebut, pel - pelan kok [apa sih FREAK!]) jatuh ke lantai lengkap dengan suara gedubrak - gedubraknya.

Saya pipis, pel - pelannya udah jatoh lagi, gedubrak - gedubrak lagi.

Ngambil Wudhu, dan berniat balik ke kamar, sambil melihat dengan mata seliweran.

"Aduh ini berantakan amat, kerjaan siapa sih?"

Baru aja bergumam begitu, udah nyenggol panci yang tadi udah jatoh dan menimbulkan gumprang - gumprang lagi.

Akhirnya saya solat subuh, selesainya saya makan ketupat.

Bokep saya sepertinya sudah berangkat, nyokep sudah setengah mateng, bentar lagi kelar.

Saya masih mengunyah.. selesai makan saya mau siap - siap mandi, dan berniat barengan.

Saya cari bokep saya..

Gak ada, sepertinya memang sudah berangkat.

Saya cari nyokep saya..

Juga sepertinya sudah berangkat, ajie romantis amat.

Saya cari abang saya..

kok gak ada.

Saya cari ade saya..

Gak ada juga.

Saya lupa, saya anak tunggal.

Akhirnya saya mandi, bla bla bla

lama dah tuh, singkat kata udah kelar, saya berangkat ke Masjid.

Sepulangnya saya dari Masjid.

Saya teringat satu hal yang sangat penting..

Tadi abis gua makan ketupat, gua lupa wudhu lagi -_-

Gobloknya mateng.

Hhh..

Selamat Idul Fitri bagi yang merayakan
bagi yang tidak merayakan
ayo rayakan saja

enak loh dapet uang jajan ;)