19 July 2008

Repost ; Primatta band

kisah rencana reuni yang sempat tertunda selama satu tahun dan akhirnya biasa diwujudkan kemarin.

Diawali dari perjalanan dua orang disemutin menuju ragunan dengan busway

kami bercengkrama dan bercerita

membahas lirik yang baru saja saya buat

sedikit bosan dengan pemandangan busway yang isinya promosi iklan oops melulu yang tertempel di tiap pegangan untuk berdiri

akhirnya saya selipkan saja stiker bertuliskan "kamu manis juga"

hahah kami berbincang hingga lupa tujuan awal

transit di dukuh atas

akhirnya pada saat kami hendak turun ternyata busway sudah bergegas untuk kembali berjalan

dengan selang antara pintu busway dan pintu terminal yang cukup curam dan busway yang sedang perlahan tapi pasti melaju ke depan

saya loncat

kontan orang orang berteriak

hahah

saat saya sadari rekan saya masih terjebak dalam busway yang berjalan

namun akhirnya dia berhasil turun di pintu masuk laksana orang latihan militer dengan berdesak2annya

kami hanya tertawa sepanjang jalan

naik busway selanjutnya dan berangkat menuju ragunan

kami bicara dengan aksen jerman ala cinta laura

dengan baju seragam kiamat coming soon dan tabung arsitek di punggung lengkap dengan celana Lepi's vermakan dan sendal jepitnya

orang2 pun melihat sambil tertawa tawa kecil

sampai lah kami di ragunan

dan bertemu dengan si manis

rasa rindupun tak terelakan

dengan modal kamera di tangan

dan salah satunya kamera polaroid yang tinggal sekali jepret untuk tempat yang benar2 bagus

kami berkata pada orang orang

"mas poto mas buat kenang-kenangan"

tapi tentu saja tidak dipoto beneran

entah kenapa si manis ingin sekali ke tempat primata

walhasil kami bertiga masuk ke tempat itu

dengan pakaian yang seragam pandangan orang-orang tak lepas dari kami

sesampainya kami di dalam

oh tidak banyak sekali poto yang kami ambil


dan sepertinya kami memang tidak berkeprimataan

tempat untuk bermain simpanse kami pakai bermain juga

hahah

kemudian kami masuk ke terowongna entah apa namanya tapi sumpah itu keren banget

tapi si manis jembatan kampung rambutan ketakutan dan terus saja berteriak

dan di dalam gelapnya gua seraya bertanya

tentang polaroid yang hanya tinggal satu kali jepret kapankah dipakainya

"ini mau di pake kapan polarnya?"

"ya pake sekarang aja!"

"bener nih disini"

"iya"

"tapi kalo entar nemu tempat yang lebih bagus lagi dari ini jangan nyesel yah"

"ah elah iyaaa"

"bener nih disini"

"bodo! udah ah yuk jalan"


akhirnya polar tidak jadi dipakai

kami terus berjalan

di sebuah saung kami duduk untuk meluruskan kaki

sambil berdendang dari irama orkes hingga ska rocksteady


haahah


sungguh pengalaman indah

hingga hari beranjak petang

lelah dan si manis minta pulang


dan

kamera polar masih belum terpakai

karena si manis terlalu banyak pilihan

takut tempatnya gag baguslah

dan berhubung kamu bertiga berarti harus ada orang lain yg motoin

takut orangnya gag bisa motoin lah


hingga akhirnya

kami menemukan orang berkamera yang sepertinya terpercaya

dan ternyata

itu adalah kakak dari teman saya beserta pacarnya

oh dunia sempit

oke pose siap

kamera siap

satu..

dua..

tiga..


dan batterai dari kamera polaroid HABIS


ZZZ..


-moral dari cerita ini:

hidup jangan terlalu banyak pilihan karena tidak ada satupun yang bisa didapat nantinya


dan juga


jangan main di tempat main simpanse!

No comments:

Post a Comment