26 March 2010

Masih Ujian Nasional

Hari kelima ujian nasional, kali ini yang ngawas saya bukan Bu Riska.
Si Indi tiba - tiba berulah sama seperti kemaren, bertanya kepada pengawas, "Bu, ngajar dimana?".
Entah kenapa saya males nanya banyak - banyak kaya kemaren, doski toku sekalski jon!

Selesai ujian, saya keluar kelas, muterin semua kelas, salamin pengawas satu - satu, minta doa restu.
Akhirnya ketemu lagi kan tuh kelas yang diawas Bu Riska, dari depan pintu saya manggil,

"Bu!"

"Haaaaai!", jawab dia dengan air muka yang cerah (tolong jangan dibayangkan air berbentuk muka, atau muka berbentuk air, karena tidak ada hubungannya)

Akhirnya saya masuk, saya salam. Terus minta restu (restu biar lulus, saya juga ga ujug - ujug pengen nikah sama Bu Riska), ngobrol - ngobrol deh tuh.

Sambil jalan ke depan pintu gitu, terus gurunya nanya

"Kamu entar kuliah gak?"

"Iya doong, ke Jogja, ibu ikut aku yuk ke Jogja."

Gurunya senyum - senyum aja

"Bu, ujan bu, mau pulang bareng aku gak?"

"Gak usah"

terus ngobrol lagi deh tuh,

"Bu, batiknya bagus"

Tiba - tiba wali kelas saya dateng, terus saya panggil saya bawa masuk ke kelas,

"Bu, iki romoku", memang saya benar sangat menemukan sosok seorang ayah dari wali kelas saya tersebut, dan saya memanggilnya Romo.

Akhirnya jadi wali kelas saya yang ngobrol kan tuh

"Romo! ngalah dong sama anaknyaaa!" hahah

Gak lama dari situ saya turun. Tapi sempet dadah - dadahan dulu sama Bu Riskanya. Pas saya di depan pintu keluar berenti dulu kan, nungguin guru - gurunya keluar.

Eh dia lewat lagi.

"Bu!"

"Haaai"

(De Javu yah?! HAHAHA)

terus dia bilang

"Kamu kuliahnya jangan ke Jogja, disini aja, jangan jauh - jauh kuliahnya."

24 March 2010

Ujian Nasional

UN hari ke empat, sebenarnya kami (saya dan teman - teman saya) merasa UN cuma pas Matematika saja, sisanya rasanya seperti Try Out. Dan hari ini sangat sangat "Try Out" sekali.


Semua mengerjakan soal seperti biasa, membaca, membulatkan, membaca, membulatkan, begitulah. Sampai tiba - tiba teman saya tau - tau lari keluar, buka pintu dan ngibrit. Entah kenapa, mungkin dia menengok kebelakang dan seolah - olah melihat hantu, padahal itu Norman (memang sulit membedakannya, saya sih maklum). Sekelas tertawa, sebagian masih keheranan. Ternyata dia kebelet pipis, padahal kan peraturannya gak boleh ke kamar kecil. "Lu doang, Rin yang kaya gitu", begitulah kata saya sekembalinya dia dari WC.

Perlu saya jelaskan, pengawas saya adalah seorang guru yang masih muda dan satunya lagi seorang guru yang terlihat sangat keibuan. Tentu saja yang jadi pusat perhatian ya yang masih muda itu, ditambah behel jadi terlihat, hmm... menggemaskan. HAHAHAHAH

Si Norman ngeliatin guru tersebut sambil senyum - senyum, terus gurunya bilang, "Heh, senyum senyum!", sambil senyum juga. Astaga! Buyar deh tuh ngerjainnya, hahaha. Terus merhatiin deh tuh, dari mulai dia main - mainin rambut, hahaha sampai pas dia bilang, "yang udah selesai dicek lagi yah", mendadak semua laki - laki di kelas saya tatap - tatapan dan senyum - senyum sendiri.

 Setengah jam terakhir, tiba - tiba teman saya, Indi, yang seorang wanita bertanya, "Bu, ngajar dimana?"

Dan kedua guru tersebut menyebutkan tempat mereka mengajar masing - masing.

"Namanya siapa, bu?", tanya saya (namanya juga usaha)

"Heh, nanya - nanya nama", kata guru tersebut.

"Ngajar apa?", tanya saya lagi (tetep usaha, pelan - pelan)

"Bahasa Inggris, kalo ibu yang ini Biologi"

Sepertinya itu pertanyaan terakhir untuk kedua guru, pertanyaan sisanya khusus untuk ibu guru yang masih muda, yang pake behel dan dibalut blazer pink tersebut.

"Ngajar dimana, bu?", salah seorang teman perempuan saya mengulang pertanyaannya. Saya pun berbisik ke dia "SEKALIAN TANYA NAMA!", dengan bisikan yang gak santai, eh ketauan deh, sekelas ngakak.

"Bu guru yang baju pink ngajar apa?" tanya Riki yang biasanya diem - diem tidur.

"Bahasa Inggris", jawabnya, saya dan Norman pun langsung jadi ngobrol Bahasa Inggris yang Parental Advisory, haha.

"Bu, saya Bahasa Inggris belom lancar nih, gimana yah", kata saya sok imut, disambut dengan Tika yang menjewer sekaligus menjambak rambut saya sambil ngakak, kebetulan rambut saya memang sangat aerodinamis untuk dijambak.

"Ngapain, kan udah Bahasa Inggris kemaren?"

"Ya gak apa apa bu, nambah - nambahin TOEFL aja"

Gurunya senyum - senyum.

"Ibu gak mau ikut pertukaran guru gitu, bu?"

"Ye mana ada! yang ada mah pertukaran murid."

 Tiba - tiba mendadak sadar gitu kita semua, "Ini kan lagi UAN kok berisik yaaah"

Tiba - tiba mendadak sepi lagi.

"Bu..", panggil saya

"Apa?"

"Ada MSN?"

Dia cuma senyum - senyum.

"Facebook gitu bu?"

"Facebook ada"

Ada doang tapi gak disebut namanya, hahah.

"Eh Nori, kamu malah nyontek!"

"Ih ibu, apal aja namanya, aku siapa bu?"

"Philo"

"Asiik diapalin, ibu kenal dia gak", kata saya sambil nunjuk Acha.

"Siapa?"

"Yang maen iklan Citra, bu. Kalo saya yang maen iklan L-MEN"

Sekelas ketawa, gurunya senyum - senyum

"Abis UN maen yah ke [nama tempat dimana guru tersebut mengajar]"

"Oh, boleh boleh main aja!"

"Ah entar diajak tawuran"

Sekelas ketawa, dan gurunya senyum - senyum. Saya gemes, hahahahah.

Tiba - tiba bel berbunyi. Sekelas teriak, "AH ENTAR DULUUUU", bukan karena baru selesai, tapi karena emang lagi seru.

Akhirnya saya maju, ngambil tas, ngeliat amplopnya, dan ngebaca dengan lantang.

"NAMANYA BU RISKAAA!"

"Nomer HPnya, 0815..."

Gurunya yang tadinya lagi ngumpulin jawaban balik lagi ngambil amplopnya, masih sambil senyum - senyum.

Iiiih, lutunaaa

13 March 2010

Psylocibin train

Fave quote

Jack Sparrow pernah bilang satu kata, dan saya suka banget,


"PIRATE!"

09 March 2010

Grown up

Introspection

Love calls

Morons in wonderland

Jadi, pagi itu saya dan Cantika sudah ada di Plaza Semanggi. Rencananya nonton Alice in Wonderbar, sebuah film yang mengisahkan tentang seorang gadis yang  mengalami halusinasi dari zat psikotropika yang dikonsumsinya  sebelum dia pergi dugem. Pagi itu diawali dengan kentang sebagai sarapan, diiringi alunan Dub, sekedar untuk memperkuat efek filmnya nanti.

Sampai pada saat yang di jadwalkan, kami akhirnya masuk ke bioskop dan cukup kaget, takut kalau kami salah masuk ke panti asuhan. Disana suasananya seperti anak TK yang sedang study tour. Sampai akhirnya film selesai dan kami keluar, untuk makan lagi. Kali itu kami ke Loving Hut, kami memilihnya karena memang itu restoran untuk vegetarian.

Saya duduk dan melihat - lihat gambar tokoh - tokoh terkenal yang merupakan vegetarian, saya lantas memanggil mbak - mbaknya dan bertanya, "Mbak, pasang foto disitu bayar berapa?"

Mbak - mbaknya langsung mendadak panik, bingung mau jawab apa. Terus saya bilang, "Becanda, mbak!" dan saya langsung minta menunya. Saya lupa mesen apa, sebut saja saya makan nasi biji - bijian, dan Cantika makan mie ayam yang ayamnya bo'ong - bo'ongan. Selesai makan tentu saja bayar, karena kalau mau kabur juga udah diliatin dari setadi. Kata Cantika, kalau nunjukin kartu pelajar, dapet diskon 15%. Saya manggil mas - masnya, dan langsung ngeluarin dompet.

Saya ngeluarin kartu pelajar, kartu pelajar, dan kartu pelajar. Hahah saya menjejerkan 3 kartu pelajar yang saya punya dan langsung bilang, "Mas, diskon 35%". Si Cantika ngeluarin kartu pelajarnya dan itu berarti diskonnya jadi 40% (coba bayangkan kalau penawarannya nunjukin kartu pelajar diskon 50%, bisa - bisa mas - masnya yang bayar ke saya). Tapi kata mas - masnya kalo promo itu cuma berlangsung dari Senin - Jumat, dan hari itu adalah Minggu, saya nego, "Saya kasbon deh bayarnya besok." tapi komuk mas - masnya udah gak enak, ya udah deh saya bayar.

Dari situ sempat bingung mau kemana, akhirnya kami melancong ke toko buku,


Peringatan pemerintah : Jangan biarkan dua orang tersebut berkeliaran di toko yang anda pimpin. 

Akhirnya kami muter - muter, ngeliat - liat terus sekedar ngasih oleh - oleh buat Putri Macan.


Dari tempat buku, langsung beralih ke tempat alat tulis, ya itung - itung promosi, kami nulis - nulis aja.


Kami narsis dikit di tiap kertas yang fungsi awalnya sebagai tester buat alat tulis, dan ada juga yang kami selipkan ke dalam folder, biar lebih eye catching gitu.



Bergeser sedikit dari situ, kami melihat sebuah merk lem, saya tidak tau reaksi anda, yang jelas kami tertawa terbahak - bahak ketika melihat merk ini. Merk lem ini dijadikan judul lagu oleh Tani Maju, kalau anda tidak tahu, ya wajar, mungkin anda lebih suka MTV. Mungkin karena kami lebih dulu mendengarkan lagunya daripada melihat langsung merk lem yang tadinya kami pikir fiktif tersebut jadi kami terbahak ketika melihat lem tersebut, sembari memutar memori tentang lagunya.

Ini adalah merk lemnya



dan ini adalah lirik lagu dari Castol, yang dibawakan oleh Tani Maju, yang cukup jayus untuk membuat kakak saya tertawa tengah malam sampai lemas.

Tani Maju - Castol

castol engkau perekat (perekat)
castol engkau lem yang baik (yang baik)
castol kau sangat berguna (berguna)
castol namamu lem sui king (lem sui king)
lem artinya perekat (perekat) sui artinya lama (tahan lama)
eking artinya raja (raja) Jadi raja perekat (tahan lama)

castol kau sangat bermanfaat (bermanfaat)
castol namamu kok aneh (kok aneh)
castol sahabat tambal ban (tambal ban)
ban dalam maupun ban luar (luar dalam)
tubles juga melayani tambah angin
nanti masuk angin (masuk angin)

masrum, mas adalah kakak (kakak), erum adalah kamar (kamar kakak)
castol kamu indehoi (indehoi), castol kamu hembodi (hembodi)
ehem artinya kemeja (kemeja), bodi artinya badan (badan kemeja)
strongking, strong adalah kuat (kuat), eking adalah raja (raja kuat)

maspion, mas adalah kakak (kakak), spion adalah cermin (cermin kakak)
cd rum, cd celana dalam (kampes), erum adalah kamar (kamar kampes)
frilen, fri adalah bebas (bebas), elen adalah angkot (bebas angkot)
wesklop, wes adalah sudah (sudah), eklop adalah cocok (sudah cocok)

castol kau sangat begruna bagi nusa dan bangsa
castol juga berguna bagi malam pertama
oleskan sedikit castol maka sangat kuat daya gunanya
oh castol aku merindukanmu oh castol oh castoooooooooollllllll

atau mau dengar versi livenya di Youtube? Vocabnya lebih banyak, hahaha

http://www.youtube.com/watch?v=6RbpBxBT34w&feature=related

Kalo penasaran cari aja sendiri yah lagunya, blog saya bukan situs download MP3 gratis hahaha, dari situ kami muter - muter lagi, dan saya nemu ada kardus gede banget, akhirnya saya nyuruh si Canti ngambil spidol, buat nulis kardus itu, tapi ternyata spidol yang diambil gak nyata. Akhirnya saya balikin spidolnya, dan saya ambil spidol yang lain, dan saya tulis.


dan ini adalah foto sekardus bom bersama seorang bomseks


abis dari situ saya balikin spidolnya dan kami berjalan lagi, berniat ke kasir untuk membayar buku yang saya beli. Tapi sempat terhenti karena ada 3 boneka semut yang lucu, kok bisa pas yah 3 gitu, akhirnya Canti ngambil kain, dan saya iket2 buat dijadiin rok di salah satu semut


Lucu yah, yang kiri Ical, yang tengah Canti, yang kanan saya


HIDUP DISEMUTIN! hahaha

Dari situ, setelah bayar, saya bertanya kepada Cantika mau kemana. Kata dia ,"Makan!". Saya jawab, "Gua tampar lu! barusan abis makan!". Akhirnya ujung - ujungnya kita malah main ke Giant, ke pusat perbelanjaan tanpa belanja apa apa.


Sekedar mencoba apakah tempat itu benar - benar tinggi, atau sekedar mencoba apakah helm ini benar - benar aman


Kalau memang helm tersebut aman, lebih aman mana dari helm yang ini





Kalo memang helm itu aman, apakah aman dipakai pada ketinggian



Dari situ kita muter - muter, gangguin mbak - mbak SPG, terus muter2in tester, pertama ke bagian kue - kue gitu, baru pas udah seret ke bagian minum. Lagi makan gratis, ada mbak - mbak lewat sambil bawa kardus stok barang, saya tanya, apakah mbaknya mau dibantu, baiklah akan saya bantu



Siapa tau dengan saya membantu naik di kerekan tersebut mbaknya akan lebih bersemangat nariknya, dan dari situ Canti minta gantian



Saya bilang ke mbak - mbaknya nariknya jangan cepet - cepet, eh si mbaknya baru sadar kalo dari tadi di foto, dan doi malah narsis


Orang - orang langsung ngeliat ke kami dan hobah, saya bilang aja "Anggep aja kita gak ada, mbak. Anggep aja gak ada apa - apa"

Eh malah pada ketawa, akhirnya muter - muter lagi dan, coba dagunya diangkat dikit

ya, tahan

satu dua


Akhirnya kami nemu troli nganggur, oh senangnya, saya memasukan semua yang saya lihat, dan setelah trolinya penuh, saya tinggal deh. Akhirnya saya dan Canti bergegas pulang, naik eskalator, dengan cara militer 


Sekian