23 April 2011

semoga moga saja

disini saya dipanggil Olip Bahagia

seperti layaknya Al - Fatihah saya harap ini hanyalah sebuah pembukaan

yang saya tutup dengan amin.

dhuar ceter

Alkisah saya menunggu, tetapi yang ditunggu tidak jadi datang. Alhasil saya mengiyakan tawaran ke Jakarta yang sudah saya tolak mentah - mentah dan kini saya biarkan menjadi setengah matang karena sebenarnya kondisi keuangan saya sudah sangat menipis.

Ada apa di Jakarta?
Ada Monas.

Tapi Monas bukanlah alasan saya kesana. Saya kesana menuju UNJ untuk menghadiri perhelatan yang Insya Allah akbar, sebutlah namanya Dhuaaaaar Ceter, Yang seolah - olah bunyi petasan tapi sebenarnya akronim dari dua hari cetak terus. Sebuah pertemuan mahasiswa grafis dari beberapa kota yang bisa kalian maklumi kalau saya tidak bisa menyebutkannya nama institusinya satu - satu karena saya lupa.

Saya kesana naik kereta ekonomi, berangkat dengan super santai dan akhirnya sampai. Di kereta tidak banyak yang terjadi kecuali Pinyo dan Ika yang duduk di depan saya bernyanyi - nyanyi theme song Chibi Maruko Chan sepanjang jalan, lalu kami tertawa - tawa, lalu bernyanyi - nyanyi seolah suporter bola, dan selang beberapa stasiun keretanya benar - benar dinaiki suporter bola. Untunglah kami tidak berteriak - teriak menirukan suara gajah.

Mungkin lelah, akhirnya satu persatu tumbang. Di kereta mulanya tidur dengan tenang, sampai lama - lama kepala dan kaki mulai bertemu, beberapa sudah mengubah posisi tidurnya dari di kursi menjadi di bawah kursi dan juga diatas, di tempat dimana biasanya orang - orang menaruh tas.

Akhirnya sampailah kami di Jatinegara, dan semuanya mencoba turun dari kereta dengan super santainya. satu kalimat terakhir yang saya dengar dari belakang saya adalah "ini kitanya yang jalan apa keretanya yang jalan yah?", dan kemudian saya turun (baca : melompat dari kereta yang sudah mulai jalan dan baru menyadari bahwa masih banyak teman saya yang belum turun, red)

Sampailah kami di UNJ, tidak banyak yang saya bisa ceritakan. Sebenarnya banyak, tapi tidak banyak niat yang bisa saya kumpulkan untuk menuliskannya. Maaf ya, maaf kalo aku cuma bisa minta maaf terus tapi aku pengen kamu bisa ngerti posisi aku, aku tuh males. Hahahahaha

Yang tidak ingin saya lewatkan untuk saya ceritakan kepada kalian adalah, pagi pertama di UNJ saya mengajak teman - teman saya untuk ke Labschool guna hunting kimcil sekaligus sarapan. Akhirnya kami makan nasi uduk di depan Labschool sana. Kami makan seperti orang biasa makan kecuali ketika selesai makan, si Yossie mendadak tertidur pulas dalam posisi duduknya. Mulanya Rama pikir dia sedang bermain HP, tapi tidak ada HP ditangannya dan baru disadari ternyata dia tidur. Akhirnya karena kami tidak sampai hati membangunkannya, mungkin dia lelah, jadi kami biarkan saja dia menikmati tidurnya dalam posisi duduk di depan tukang nasi uduk pinggir jalan.

Sebenarnya saya ingin berlama - lama di Jakarta, sekedar melupakan dan membiarkan tugas - tugas saya menumpuk, dan berharap tugas saya bisa menyelesaikan dirinya sendiri. Tetapi apa daya hari sabtu saya memiliki janji dengan mata kuliah sketsa 2 untuk Ujian Tidak Serius yang disingkat UTS di Parangtritis. Walhasil saya pulang lebih cepat dan bertemu teman lebih sedikit.

Sesampainya di Yogya, saya mengumpulkan niat untuk mengerjakan sesuatu yang disebut skripsi kecil - kecilan tapi seolah - olah itu hanyalah makalah biasa yang deadlinenya sudah lewat seminggu yang lalu itu. Ketika berkutat dengan niat, saya disms oleh Sigit, yang mana pada saat itu saya sedang berada di kontrakan Sigit dan Sigitnya sendiri masih ketagihan naik Transjakarta sampai lupa pulang.

Intinya menyatakan bahwa ujian sketsa diundur. Saya sempat merasakan perasaan yang hanya bisa digambarkan dengan emoticon T.T . Tapi ternyata Sigit berbohong, dan saya tetap merasakan perasaan yang hanya bisa digambarkan dengan emoticon T.T .

Sampailah ke hari di mana ujian sketsa tersebut, saya datang, bla bla bla, dan akhirnya kami berangkat. Kami sampai di Parangtritis dengan 4 kertas yang cukup besar walau tidak sebesar pulau Ambalat pemberian kampus (kertasnya, bukan Ambalatnya, red). yang tentu saja harus diisi sketsa. Kami sampai di pantai dan itu jam 12 dan saya tidak memakai sandal ataupun sepatu dan saya jalan di atas pasir. Dan kami akhirnya duduk dan tidak melakukan apa - apa. Beberapa teman saya akhirnya mulai sibuk dengan kuas dan tintanya masing - masing, dan baru selesai satu gambar si Bunga malah mengajak foto - foto. Akhirnya kami malah foto - foto dan kemudian saya lanjut untuk sekedar membasahi rambut. Saya melihat beberapa teman saya sedang berenang dengan hebohnya, seolah - olah mereka sedang berada di pantai. Saya akhirnya dengan sukses ikut bermain bersama. Menantang ombak, seolah - olah kuat padahal akhirnya kembali hanyut terbawa arus. Dan setelah itu, pulang.

Lalu apa yang saya dan teman - teman saya dapat?

Kesenangan.

Saya lebih membutukannya dibanding menyelesaikan UTS saya sekarang.

Lalu bagaimana dengan UTSnya?

Hahahaha, woles jae jon.

19 April 2011

-












in life i know there's lots of grief,
but Jah love is my relief.