21 July 2008

Mungkin cuma beberapa orang yang tidak akan bingung dengan ending chapter ini

"Di tempat majalah"

Sms yang menggegaskan saya untuk berlari, atau lebih tepatnya berseluncur (ya..seringkali saya merasa berjalan di lantai Plaza Blok M seperti di arena Ice Skating) ke TGA bookstore.

Mana dia tuh orang yaaak...
Ah, itu dia!!
Eh, bukan deng!! Itu mbak - mbak kasir!

Hingga saya menemukan orang yang tepat,saya menghampirinya, dengan napas satu dua, dibalas dengan senyum.


"Kapan kita kemana selanjutnya?"
"Gak tau, kamu yang ngajak ketemu"
"Mau nonton gak?"
"Gak ah..lagi males nonton.."
"Gaia yuk, sekalian mikir lagi ntar kemana!"
"Dimana tuh?"
"Ada lah warnet deket sini..."

Kapi berdua berjalan beriringan menuju GAIA, sebuah warnet yang kini sudah hilang dari peredaran, saya tidak tahu pasti mungkin warnet itu hilang dicuri UFO atau dijadikan kilang minyak rahasia, atau apalah.

Kami sampai, bla-bla-bla ritual log in dilaksanakan.

"Eh ada pensi, hari ini!, mau dateng gak?"
"Dimana?, yaudah."
"Senayan, langsung nih?"

Yap..kami pun bergegas keluar, menuju arah jalan raya, berdiri.

Sebuah taksi lewat...
diberhentikan...
Tidak berhenti.

"Yeee..si abang dikasi duit kok nolak!"

Supir taksi kedua...
diberhentikan...
aduh kasihan kalau diberhentikan anak istri si supir mau makan apaa??

akhirnya taksi ketiga...
diberhentikan....
berhasil!


"Plasa barat, bang!"

Ngobrol dan pokoknya tau sampe aja dah..

Berbagai pemandangan aneh kami saksikan, mulai dari argo yang bisa menghitung sendiri sampai topi polisi yang tergeletak di tengah jalan raya, sumpah sampai sekarang saya masih heran bagaimana asal - muasal sang topi tak berdosa itu tergeletak tak berdaya. Dugaan saya, sang polisi tersebut diculik UFO berbarengan dengan dicurinya "warnet gaia".

Dan banyak kegiatan menyenangkan lain kami lakukan di dalam taksi, semisal outbond dan lari - lari kecil.

Namun,
Nengok kaca... PLAZA SEMANGGI.

"BANG INI MAU KEMANA?!"

"Bekasi barat kan?"

"STUPID NEVER FINISH!! SENAYAAAN!! GUA BAYAR PAKE DUIT MONOPOLI NIH NTAR!!

Akhirnya kami putar balik ke Senayan.
Sampai di sana, membeli karcis masuk.


15 menit kemudian kami mendatangi seorang calo.

"mas mau beli tiket gak?"


Ya, benar! kami menjual kembali tiket kami, mau diapakah lagi, habisnya artis - artisnya BAMPAK, walhasil kami kembali lagi ke Blok M.

Lemes..depan pintu Plaza Blok M bertemu dua kribo berjalan beriringan.
Bukan! Tenang aja..Bukan cerita serem kok!!

Ternyata itu Ican dan Oan, pada kala itu mereka masih bersahabat.

Tanpa banyak basa - basi akhirnya kami ikut arah tujuan mereka, ke Cikini, di sebuah kampus dimana orang akan meragukan ke-kampus-an kampus tersebut.

akhirnya kami sampai di rakab-rakaban.
Murah, artisnya menyenangkan dari malam hingga pagi menjelang, namun apa yang dirakab? apapun, dari kokor, pesi, sampai abang supir taksi yang tadi semua boleh dirakab.


Ya..nonton berdua,
kaya nyonya dan tuan.

Hingga sebuah tanya yang tak terjawab mengalun,

"Kalian pacaran yah?"

No comments:

Post a Comment