19 July 2008

Saya ingin berterimakanan kepada

Terimakasih untuk adik - adik kelas yang telah memberikan polling tergokil, terjayus, dan terasik kepada saya. Terlebih lagi untuk hasil menang mutlak tanpa saingan.

Tapi ada yang mengganggu dari semua itu, salah satu dari teman saya yang tidak memenangkan nominasi apa - apa berkata, "mendingan ga menang apa - apa daripada menang terjayus."

Hmm.. memang kata "jayus" terdengar adalah kata yang tidak menyenangkan untuk disandang.

Tapi apa kalian bisa membedakan antara lucu, jayus, dan garing?
sama halnya seperti antara suka, sayang, dan cinta, antara suka dan cinta masih mudah untuk dibedakan.

Kalau suka sama seseorang, kalian akan tertarik kepada seseorang dari kelebihannya,
kalau kalian cinta sama seseorang, kalian akan tertarik kepada orang itu justru dari kekurangannya.

Tapi bukan hal itu yang akan kita bahas kali ini.

Kita akan membahas perbedaan antara garing, jayus, dan lucu.
Buka buku kalian pada halaman 145, lihat ilustrasi gambar.

Agak sulit mungkin memang bila dijabarkan melalui kata - kata karena itu saya akan ambil sebuah contoh kasus.

TANGKAP!

Pernah nonton kan? dulu si di trans tv tapi sekarang di antv, gak tau deh nantinya dimana.

Kalau kalian suka nonton itu sangat mudah membedakannya.

biasanya begini:

Lucu : Cerita kejahatannya itu sendiri.
Jayus : Komentar dari naratornya yang selalu membacakan cerita.
Garing : Maaf, tapi kenyataan, Presenternya.

namun ada juga kadang-kadang cerita dari kejahatan itu menjadi jayus atau bahkan garing atau kebalikannya ya kalian bolak - balik aja sendiri.

Jadi kalau lucu, adalah keadaan dimana sebuah cerita, atau gambar, atau tayangan yang jika disimak langsung menghasilkan tawa.

Sementara kalau jayus, adalah keadaan dimana sebuah cerita, atau gambar, atau tayangan yang jika disimak menghasilkan perpaduan antara "apaan sih" digabung dengan tawa, jayus itu gak lucu yang jadi lucu, lawakan yang maksa sehingga saking maksanya membuatnya jadi lucu.

Sementara garing, adalah keadaan dimana sebuah cerita, atau gambar, atau tayangan yang jika disimak akan menghasilkan "apaan sih" biasanya disertai dengan jidat mengkerut, menguap, bahkan bisa sampai membubarkan tongkrongan.


Seringkali bahkan lawakan lucu bila dilakukan berulang - ulang akan jadi basi, sementara jayus, bila unsur "please deh ah..apa sih"nya sangat maksa seringkali tidak jadi basi walapun dilakukan berulang - ulang,ya mungkin kalau sudah basi bisa diolah jadi rengginang.


Ya seperti itulah.

Intinya untuk saya, sesuai jayus adalah anugerah.
Tidak semua orang lucu bisa ngejayus, tapi semua orang pasti bisa garing.

1 comment: