26 July 2008

Bicara soal cinta

Deskripsi cinta buat tiap orang berbeda, semua orang juga tahu.

Kalau yang saya lihat si di sinetron SMA jaman dahulu sama jaman sekarang beda yah, mencerminkan banget perbedaan budayanya, dulu sih dua orang pasangan terus bareng - bareng, lama - lama timbul cinta, mereka akhirnya menjadi sepasang kekasih, tanpa ada ritual yang sekarang ini disebut "penembakan".

Mungkin bedanya cuma di ritual penembakan itu kali, yah. Tapi sya bingung kenapa ritual tanpa penembakan, yang membiarkan semua berjalan dengan waktu itu lebih longlasting daripada yang tidak. Walaupun gak bisa dibilang seluruhnya begitu juga sih, kan tergantung orangnya.

Lalu, menurut kalian, kalau seperti dahulu, yang hanya dekat lalu bersama dan mereka mengikrarkan diri tanpa ada kata - kata "mau gak lu jadi cewek gua?" apakah sudah bisa dibilang berpacaran?

bagaimana saksi? sah? sah? Alhamdulillah.

Tapi, bukankah itu masih lebih baik dari cuma dengan ada penembakan tapi ya, sekedar cinta monyet, ya memang benar, kita masih muda, masih punya kesempatan buat pilih - pilih dulu mana yang paling pas buat kita nantinya, soalnya kalo udah dibungkus udah gak bisa dituker lagi, makanya periksa belanjaan anda sebelum meninggalkan kasir.

Tapi nyatanya banyak yang menyalahgunakan kata "cinta" untuk hal yang bisa kalian simpulkan sendiri, penjahit kelamin misalnya.

Tapi beberapa orang juga melakukannya atas dasar mau sama mau, ngebet sama ngebet, melakukannya hanya dengan orang yang disayang, yang gak ngaku muna! bibir ketemu bibir itungannya udah zina looh... dan melakukannya atas dasar cinta.

Ah, apalah.

Sebuah pertanyaan mengalir di otak saya.

Apakah bila seorang laki - laki menyatakan cinta dan sang perempuan bilang dia juga, apakah sudah bisa dibilang jadian?

Waktu itu ada acara Idol goes to school ke sekolah saya, saya sebagai MC, Gisel sebagai pengisi acara, bisa dibilang ini cinta lokasi.

Saya berkata.. "Gisel, i love you!!!"

dia menjawab.. "me too!"

apakah kami sudah resmi jadian sekarang?

ya hanya Tuhan yang tahu jawabannya.

2 comments:

  1. apa apaan pilosopi seperti ini? pilosopi pengharapan. ikikikikk

    ReplyDelete
  2. sayaaaaa setuju bahwa penembakan itu tidaklah penting! kalo udah sm2 'syng' sebenarny ga usah ada penembakan jg kn sebenerny penembakan hanyalah formalitas akan ttp masih bnyk wanita pd jaman ini yg tdk mengerti arti dr ituu

    ReplyDelete