24 August 2008

MLM

Pulang sekolah dan tak ada tujuan hidup, daripada saya pulang lantas bunuh diri ada baiknya saya mengikut saja kemana teman saya (Panji dan Dayu) melangkah, melaju lebih tepatnya.

Saya menculik Puput, adik (adikan) saya. Bukan! saya menyebutnya adik-adikan bukan karena dia terbuat dari kayu serutan yang lantas berbuat nakal berubah menjadi keledai dan lantas bertobat dan diubah peri biru menjadi manusia. Tapi karena orang - orang pada percaya saja kalau dia adik kandung saya, ya sudahlah intinya dia yang tidak tahu apa - apa saya culik karena pada saat itu saya juga tidak tahu apa - apa dan tidak tahu arah tujuannya.

Kami berangkat, sampailah di McD dh, teman saya memarkir kendaraan sementara saya sibuk memandang Ronald McDonald, dan berpikir mungkinkah Ronald McDonald adalah anggota Ria Jenaka yang berkhianat kemudian bersolo karir, mencari pekerjaan baru sebagai icon sebuah restoran cepat saji. Atau mungkin dia sudah pensiun dan menikmati hari tuanya dengan berduduk - duduk santai di setiap McD yang ada.

Lamunan saya dibuyarkan oleh teman saya yang menarik saya masuk. Pesan makanan dan baru saja duduk untuk menaruh makanan, teman saya (yang menyuruh kami semua kesana, sebut saja namanya Dana) datang dan menyuruh kami untuk naik ke atas, akhirnya kami naik, padahal saat itu belum bagi raport tapi kami sudah naik, betapa hebatnya kami.

Banyak perubahan kongkrit yang saya lihat dari Dana. Dana yang dulunya pemadat kini berada dalam kostum formal rapi rapi necis gimanaaa gitu. Saya dan teman - teman saya semua duduk. Tak berapa lama datang teman dari Dana yang memperkenalkan diri, sayangnya saya lupa namanya.

Dia berpakaian putih rapi, kemudian bertanya kepada kami "MAAN RABBUKA?!"

HAHAHAH ya enggalah, dia bertanya, "Apa sih motivasi terbesar dalam hidup anda?"

Kami belum menjawab dia sudah membuat jawaban sendiri dan mulai bicara ngalor ngidul ngetan ngulon, saya mengangguk - angguk biar dikira mengerti.

Pembicaraan panjang tersebut membningungkan saya hingga di sebuah paraton saya dengar dia mengucapkan "Luis Tendean". Sepertinya saya mulai paham kemana arah pembicaraan ini. Semua dugaan saya benar ketika dia menyebutkan sebuah nama MultiLevel Marketing. Huah..jadi ini toh tujuan kita kemari.

MultiLevel Marketing, sebuah kata yang membingungkan, kerja leha - leha tapi bisa kaya, saya bingung darimana uang mengalir.

Tiba saat dimana si teman Dana yang saya lupa namanya itu memperkenalkan produknya.

"Ini [sebut saja ini nama produknya] ini bagus untuk [sebut saja ini khasiatnya], disini ada yang keluarganya punya penyakit jantung gak?"

Adik - adikan saya tunjuk tangan.

"Nah ini bagus nih minum ini, terus yang ini ada [produk kedua] kalo yang ini bagus untuk [khasiatnya], disini ada yang keluarganya darah tinggi?"

Adik - adikan saya tunjuk tangan lagi.

"Hah, lu lagi, ya udah, terus ini ada [produk ketiga], ini bagus untuk [khasiatnya] terus ini gak sekedar mengobati tapi menyembuhkan maag secara total, disini ada yang keluarganya punya maag gitu?"

Lagi - lagi adik saya tunjuk tangan.

Hingga akhirnya semua obat dipromosikan dan di setian obatnya adik saya tunjuk tangan, agak malas ngetik juga kalau harus saya tulis semua.

Ya sekarang semuanya terjawab, darimana para pelaku MLM itu mempunyai uang.

Dari keluarnganya Puput.

1 comment: