27 August 2008

Bagian kedua (Markas Security)

Kami ditangkap, dibawa.

"Lah pak, apa salah saya pak?" (masih aja belaga bego)

Akhirnya kami digiring ke nidji.

Tas kami dibawa, kami hanya jalan petantang - petenteng berasa keren.

Akhirnya kami sampai di markasnya, kami di gampar, di suruh push up, pokoknya suka - suka hati securitynya deh.

Sampai tiba - tiba ruang makin ramai, ditambah dengan salah seorang security yang datang sok tegap sambil ngomong "OH INI NIH?!"

Lalu menggeplak kepala kami dengan buku hadir yang kurang lebih tebalnya setengahnya buku Yellow Pages.

"Kalian ngapain? maling yah?" Pak security itu bertanya, buset gua kira di geplak karena udah tau duduk perkaranya sampe gua sadar ternyata Pak securitynya berdiri.

"Nggak pak, kita nempel."

Bapaknya agak bingung soalnya ini kali pertama kejadian begini terjadi, sampai akhirnya tas kami digeledah.

Tas Disemutin I digeledah dan di temukan beberapa gambar stiker yang cukuplah untuk bikin ketawa hahahah.

Tas saya digeledah, saya langsung digeplak karena kedapatan membawa kulkas dan mesin cuci, hahahah ya ngga lah. Bapaknya makin bingung melihat gantungan tas saya. Kemudian dia menggeledah makin dalam, dia melihat buku gambar saya, kata Pak Securitynya saya puitis.
(Sekarang tentukan sendiri siapa yang goblok, buku gambar, puitis, buku gambar, puitis, ya suka - suka idup lo aja deh!)

Akhirnya dia nanya ke Disemutin I, "kalian bisa gambar?"
(Ya kali dah, lu kira yang lu ubek - ubek di tas gua tadi apa? telor tikus ?!)

Kami mengangguk, lalu si Sekemrity tersebut mengambil pin yang selama ini menggantung di kantongnya, "Kamu bisa gambar ini?" tanya si Sekemrity itu kepada saya.

Pin Juijitsu, freak banget ah, mau pamer?!


Dan semua berlalu sesuai dengan suruhan sang Sekemrity

kami bagaikan budak yang disiksa dan dihardik

lagu IBU TIRI HANYA CINTA KEPADA AYAHKU SAJA, NAMUN BILA IBU PERGI AYAHKU SELALU M*ST*RB*S* berkumandang, menjadi backsound.

Kami difoto dengan pose tersangka, disuruh menandatangani perjanjian tidak akan menginjak Plaza Blok M lagi.

Dan selanjutnya kami disuruh menunggu.

Hingga dari kaca kami melihat 3 orang guru kami yang killer sedang berjalan.

Kami mendadak lemas basian cuhay.

Kemudian 3 guru killer itupun menyanyikan Mr.Brightside


Kami semangat kembali.

Tapi sayang itu hanya khayalan, pada kenyataannya kami di seret ke sekolah.

No comments:

Post a Comment