25 August 2009

Sanlat the Day

Hari itu dimulai dari suatu pagi di hari libur,
Saya datang ke sekolah, dan lantas bersalaman dengan orang - orang yang biasa kalian sebut guru.

Saya langsung melancong ke kelas, sejenak mengawasi anak kelas X yang sedang melakukan kegiatan sanlat.

Tak berselang lama, Riki datang, dia sudah sampai. Saya nyamperin dia. Dia ngajak ke wc, sumpah di wc kami gak ngapa - ngapain, kami profesional kok, hubungan ini hanya sebatas teman, hati saya masih tertambat di Aura Kasih. Hahaha

Saya juga sms Nadia, menanyakan keberadaannya, apakah berada di sekolah juga. Dia jawab iya, menanyakan posisi, dan akhirnya Nadia menuju ke posisi saya.

Udah ketemu, kami bosen, akhirnya keluar lagi deh semua bertiga, muter - muter. Terus balik lagi ke Sumbangsih lagi.

Kami bertemu dengan beberapa anak yang lain, Fahira, Puput, Dewi, Mayang. Akhirnya kami semua memutuskan ke aula buat main Uno.

Saya mengusulkan agar jangan main uno seperti yang biasa. Akhirnya kami memainkan Uno cangkulan, dan menggabungkan dua tumpuk kartu Uno, nah lo pikir aja, kelar mainnya kapan. HAHAHAHAHA

Permainan ini memberikan pengalaman baru, karena satu putaran kartu yang keluar hanya +2 dan +4 dan ujung - ujungnya mengharuskan saya untuk mengambil 50 kartu. HAHAHA belom pernah kan lu main uno ngambilnya ampe 50 kartu.

Gak lama, Nadia ditelpon nyokepnya. Katanya dia bilang dia mau pulang, mau ada makan sama keluarganya gitu, itu berarti hari ini dia gak nginep (rencana awal memang semuanya menginap, gak mungkin kan ada sanlat yg ada segmen sahur bareng tapi gak nginep), dan dia janji besok datang pagi - pagi buta dan hari kedua dia akan menginap bersama kami.

"Lah geblek amaaat, orang nginepnya cuma sehari doang, Nad! besok mah jam 8 juga udah pulang!", Kata saya, diamini anak - anak yang lain.

"Oooh! cuma hari ini doang yah, aku kira besok juga, ya udah aku ntar bilang bunda aku deh."

Akhirnya Nadia pergi menemui Nyokepnya dan kami melanjutkan permainan bodoh kami. Sempet lari - larian kaya orang bego, karena kami menyangka ada guru yang menuju aula, hahah kami lari serentak, tapi kemudian balik lagi, karena hapenya ketinggalan. Terus ujung - ujungnya ngumpet di kamar mandi cowok semua. Sebenernya kami gak ngerti juga kenapa musti lari, lucu - lucuan aja.

Dan beberapa kegiatan selanjutnya hanya berkutat di seputaran uno, kali ini kami bermain uno dengan cara Las Vegas. Bukan, kami tidak berjudi. Semua yang terjadi disini hanya ke-kongkalingkong-an dan kecepatan tangan.

Entah apa kabar nasib anak - anak yang berpuasa dengan mengisi waktu mereka dengan Uno ini.

Kami pun akhirnya keluar lagi, dan lagi - lagi, uno lagi. Main uno di tengah jalan masuk, terus saya sama Sena sama Riki main - main gerobak, saya sama Riki naik gerobak, terus dikerek sama Sena.
Ngabuburit tertolol yang pernah dilakukan, hahaha.

Sampai akhirnya, maghrib datang.

Lucu saya ngeliatnya, semua langsung tumpah ruah ke arah makanan, tadinya saya ngarepin makanannya yang tumpah, pasti lebih lucu lagi.

Hari beranjak malam, dan makin malam, Riki izin pulang dulu, ada yang mau diambil, akhirnya saya keluar sama Sena sama Ficky, sama Jatnix juga.

No comments:

Post a Comment