Malam sebelum hari ini, tidur saya gak bisa nyenyak. Seperti malam - malam sebelumnya.
Entah pengaruh dari mata, atau memang ada yang salah dengan keseimbangan saya,
Yang pasti setiap saya baring di kasur, rasanya kaya kamar saya muter - muter gitu, pusing sendiri. Mungkin itu faktor dari saya yang naik odong - odong dengan posisi kayang tempo hari.
Pagi harinya, HP sepi. Seperti hari - hari sebelumnya.
so so so, Udahlah Lip ikhlasin aja.
Ya pokoknya, saya akan jelaskan jadwal pelajaran saya hari ini.
Matematika - Pak Hariyana
Seni Musik - Pak Bayu
Olahraga - Pak Hilman
Sejarah - Pak Bagus
B. Indo - Pak Arvi
Sebenarnya, hari rabu itu adalah surganya bagi kelas saya, karena ya..
Matematika gurunya sibuk sendiri
Seni Musik gurunya suka pusing sendiri
Olah raga, pelajarannya gitu - gitu doang
Sejarah gurunya suka cerita sendiri ketawa sendiri
Bahasa Indonesia gurunya suka ngelawak sendiri, ketawa sendiri
Dimulai dari masuk, kelas sepi.
Harim - harim pada janjian cabut, jadilah kelas kita batangan semua dengan 5 perempuan yang tersisa.
Dan masuk pada pelajaran
MATEMATIKAKarena gurunya suka monolog, jadi ya beliau nerangin sendiri, murid - murid juga sibuk sendiri. Ada yang main HP, ada yang ngobrol, ada yang koprol. Jadilah kelas itu sebagai kelas terbuka. Murid kelas manapun juga kalo iseng bisa aja masuk kelas saya jika pelajaran itu.
Saya duduk di pojok, seperti biasanya. Ditemani dung stak dung stak dari The Clash / Should i stay or should i go.
Entah kenapa, guru saya kali ini ngeliat dan nyamperin, dia ngomong,
"Tidak pernah mencatat, tidak mengerjakan latihan."
Itu itungannya mah udah galak banget buat Pak Hariyana.
Biasanya mah mau apa aja juga terserah, guru saya yang satu ini liberal.
Pernah suatu kali teman saya mendengarkan musik, headsetnya terlepas, jadilah terloudspeaker.
Pak Hariyana datang, dan meminta HPnya untuk disita. Teman saya memberikan Esianya
beliau mah he'eh - he'eh aja.
Maafkan dosa kami pak
SENI MUSIKDitugaskan membawa pianika, karena saya (dan mayoritas kelas) tidak bawa, akhirnya kami berbondong - bondong lah ke kelas satu untuk meminjam.
Kami menuju kelas X-F. Disitu Pak Bayu masih mengajar, jadilah kami menunggu dulu sampai dia keluar.
Ternyata pelajaran setelah Seni Musik di X-F adalah Ekonomi, oleh Bu Norma. Jangan ditanya deh orangnya kaya gimana. Mending piatu daripada punya nyokap kaya dia.
Akhirnya saya dan teman - teman berhasil dapat pianika, dan kembali ke kelas.
Sempat pamer untuk beberapa menit di kelas,
"WOOI GUA DAPET PIANIKA DONG!"
Sampai akhirnya pianikanya diminta lagi sama Bu Norma, dengan alasan ngasihnya lewat jendela. dan kalian tau, PIANIKA (pinjeman) SAYA DOANG YANG DIMINTA!
Dan pas di absen,
"Pilo bawa pianika gak?"
"Gak pak"
"Maju ke depan"
Ya disuruh berdiri bentar
"Turun ke BP, bilang kalo gak bawa pianika."
OLAHRAGAOlahraga kali ini adalah sit Up, back up, push up, dan diakhiri dengan give up.
Selesainya olahraga, anak - anak mencari bola (untuk bermain bola lah tentunya) dan gak ketemu - ketemu. Hingga saat injury time bolanya baru ketemu.
Pas bel masuk, kami semua balik ke kelas.
SEJARAHSaya berjalan, guru sejarah di depan saya.
"Pak"
"Kamu belom ganti baju?!"
"Belom pak"
"Yaudah gak usah masuk!!"
Akhirnya, anak - anak memutuskan, yaudahlah udah diusir ini, sekalian aja main bola lagi.
Akhirnya di lapangan, Pak Hilman nyamperin lagi.
"Pelajaran siapa?"
"Pak Bagus, diusir pak!"
Singkat cerita, Pak Hilman naik ke atas, dan balik lagi ke lapangan.
"Pokoknya kalo ampe pak Bagus nyalahin kalo kalian di usir gara - gara pelajaran saya, nilai kalian semua gak ada yang saya masukin!"
BAHASA INDONESIAPak Arvi gak masuk, kembali lah saya dengan dung stak dung stak The Clash.
Pulangnya, Alfi ulang tahun.
Dibawa lah dia ke tempat sampah, yang gede gitu.
Di siramlah dia mulai dari air kencing (sumpah, tempat sampahnya gak bau, pas botol aer kencingnya dibuka, baru bau!) sampai ke ceplokan telor.
Akhirnya penceplokan separuh selesai, dan Alfi berniat melakukan serangan balasan.
Berlarianlah kami, dan kenapa juga gue musti jatoh di tengah lapangan.
Di depan situ, halaaah -_-
Dan akhirnya pulang, Sena berniat untuk menebeng Panji. Sesampainya di depan gerbang bertemulah kami dengan Cie.
Dan Cie berkata "Panj, Panj, anterin gue pulang dooooong!"
Bla bla bla, Berebutan jok belakang lah antara Cie dan Sena.
"Ayo dooong! rumah gue kosong nih!", kata Cie
"Ah bohong! pasti masih ada pembantunya!", jawab Dayu
Entah kenapa, kata - kata itu sangatlah lucu bagi saya, Dayu, dan Panji.
Dan perebutan kursi belakang itu dimenangkan oleh. . .
Cie dari sudut biru -_-
dan hal itu sempat menyita waktu saya yang tadinya mau mengerjakan tugas.
Komputer saya rusak, kemaren ke warnet, gak bisa ngeprint, akhirnya hari ini saya berniat ke warnet yang lainnya.
Dan berangkat, bla bla bla, sampailah saya di tempat yang dimaksud.
Dan saya dikejutkan oleh, warnetnya tutup saudara - saudara.
Akhirnya pulang, mandi, hampir kepleset pula di kamar mandi.
Sukur gak ampe jatoh ke kloset.
Kalo ampe jatoh, trus flushed, bisa hilang tiba - tiba lah gue.
Dan berkumandanglah lagu, "Pergi tanpa pesan"
ha ha ha
Moral dari cerita ini:
MAKANYA KULIAH, LIP!