16 November 2008

Delapan belas, Delapan Sebelas bagian kedua

Hadah.. kok perasaan gue gak enak yah, kayanya gue gak bakal nyampe puncaknya deh.

“Mungkin lahir dan batin aku bukan yang terbaik…”, Kumpulan kata sudah mengalir.

Haadaaah..bener kaaan kata gue… gak bakal nyampe nih.

Dan dia melanjutkan kata – kata tersebut, yaaa biarlah saya, dia, Tuhan, dan malaikat di sisi kiri dan kanan saya saja yang tahu paraton apa yang dia alunkan.

Di saat dia sudah terdiam, saya juga terdiam. Sepertinya melenceng dari rencana awal, ya sudahlah, seadanya saja.

Saya pun membalas, dengan kata – kata yang senada.

Dan semuanya hanya berujung pada sebuah “Iya”

Ya…semua ritual telah selesai. Gelap juga sudah mulai bergelayut di langit. Rencana awal sih Bada Maghrib kita semua berkumpul di Ghantari. Tapi itu rencana saya, rencana saya.

Sampai jam delapan juga kepastian sudah tidak mungkin di dapat. Akhirnya kami pulang.

Selain Coklat dengan lilin yang (anggap saja) merah, kuning, dan hijau itu. Dia juga memberikan tiga ungu kepada saya, sebuah sketchbook, serta sebuah scrapbook.

Terimakasih yah buat semuanya.

Dan semua membawa kembali ke alur mundur, Dari Reviival, Chitos, sampai ke sms – sms.. .

“Selamat malam, mimpi indah, jadikan aku bunga tidur serta bunga nyatamu dong.”

Dan saya hanya balas..

“Jangankan kembang tidur! Kembang tahu, kembang kol, kembang gula, kembang desa, kembang pasir, kembang kempis, dan semua kembang – kembang laen aku kasih buat kamu..hahaha”

Dan terimakasih kepada semua pihak yang sudah membantu merealisasikan sms tersebut.

Sekali lagi terimakasih :)

2 comments:

  1. cieee oliPICul hahaha akhirnya di posting juga yang tanggal 8 cie cie haha mudah-mudahan awet ye ama nge lo

    ReplyDelete
  2. ahahahaha...
    jadian aja tetep konyol lo.. kocak bgt sy.. smoga langgeng ya.. tp kok gue kepikiran sm anak" lo enta ya, stress punya emak bapak gila..

    ReplyDelete