12 October 2008

Elegi.

Sempat menghilang terlintas di otak,
Untuk menghentikan segala wacana sejenak.

Tapi apa daya, saya bisa apa?
Yang terekam terus berputar, membawa saya kian jauh dalam alur mundur.

Di kursi tengah, di jalan bebas hambatan.
Gelengan paling indah yang pernah saya dapatkan.

Ya, setidaknya, untuk hidup saya sejauh ini.

Jarinya bermain di dalam belantara rambut saya
Tak jauh beda dengan jarum sulam yang disematkan dengan benang.

Mempertanyakan satu soal, namun berulang.

Velocity.

Soal kecepatan.

Mengheningkan,

Memudarkan semua warna suara.

Yang tersisa hanya alunan lagu - lagu masa kini.

Ah, masa bodo! peduli setan!

Sangat sulit untuk membangun sebuah topik kembali,
karena belum pernah kami sehening ini.

Yang saya lakukan hanya menjerit - jerit sendiri
Dalam arti harfiah tentu saja
Serta membahas ulang hal itu kembali
Sebuah hal tertentu saja.

Ya masih membahas hal itu, apa lagi?!

Ya sudahlah, mau diapakan.
Saya tidak mau egois,
Tidak pula mau terbawa suasana, lagu melankolis,
Lantas menangis.

Hanya mencoba menciptakan beberapa tawa (palsu)

Namun dia menenangkan saya dalam satu dekapan
Mengalunkan kalimat terindah dalam satu bisikan.

Seturunnya dia.

Yang tersisa hanya lemas.

Janji deh gak bakal [isi sendiri dengan fantasimu] lagi, karena itu tidak bisa lebih melemaskan dari ini.




Hhh.. saya tahu pasti kalian gak ngerti.
Ya wajarlah, paling banyak yang ngerti juga cuma 4 orang.

Posting ini dibuat, hanya untuk mempertegas kalau saya ini manusia biasa.

Kadang senang,

Kadang sedih,

Kadang menangis,

Kadang tertawa,

itu juga sendirian.

Oh iya,
Yang soal [isi sendiri dengan fantasimu] itu
janjinya jangan dipegang yah
Itu becandaan doang kok :P

2 comments: