Mbah Maryjane in reunion part 1

Waktu itu saya lagi ulangan, habis istirahat, jadi langsung nyambung 2 ulangan.

Agama, sama Kewarganegaraan.

Tapi pikiran saya sedang terbelah dua, saya jadi sempet parno sendiri takut salah jawab.

Misalnya ada pertanyaan:

"Ada berapa pasal yang terdapat dalam Piagam PBB?"

Terus saya jawab, "6666 Ayat, 144 Surat, dan 30 Juz"

Terus ada lagi pertanyaan,

"Dimanakah Kitab Taurat pertama kali diturunkan?"

Terus saya jawab, "Konfrensi Yalta"
Kan gak lucu kalo ampe kejawab kaya gitu saking di otak saya isinya cuma ada Grand Indonesia.

Ya pokoknya begitulah, singkat cerita selang beberapa jam setelah pulangnya saya, berangkat lah saya ke Grand Indonesia.

Anyway, saya bisa sulap loh, saya naik bis dengan seragam lengkap dan turun dari bis sudah berbaju bebas (Seperti ini gambar peraga nomor 31.B dibawah ini) Harap maklum namanya juga Olip.


Katalog Philosophie martin


Model : Philosophia
Keffiyeh : Koleksi Pribadi Panji yang saya bawa pulang
Sweater : Pasar Senen, Rp. 5000 di meja
Celana : Blok M underground, Rp. 85.000 bisa nego
Sepatu : Pasaraya Grande, Rp. 225.000 diskon orang dalem
Bentar, bentar!!! Olip pake keffiyeh? katanya anti kekini-kinian? gimana sih?
Untuk menemukan jawabannya klik disini, lagipula saya pakai itu keffiyeh juga karena polanya mirip sama sweater saya, jadi cucok gitu bo kalo dipadu-padankan.


Singkat cerita sampai lah saya disana, tunggu punya tunggu akhirnya Ubon (my sister in Unity) datang dan ya..temu kangen lah akhirnya. Hahah senangnya saya. Dan berselang satu jam, akhirnya Agi (my brother in unity) datang juga bersama Topan (Istilah lokal untuk "PAUSE", bila anak - anak sedang bermain dan ingin menghentikan permainan sejenak, maka mereka akan mengangkat jempol mereka sambil berkata "Topan!").

Oh iya, saya belum bilang yah ngapain saya ke Grand Indonesia?

Baca aja kek dari judul! Jadi, saya mau reunian gitu ama Mbah Maryjane.

Apa itu Mbah Maryjane?

Ya terserah kalian lah mau menganggap itu adalah sebuah band atau hanya kumpulan orang - orangan sawah dengan tangan - tangan gerayangan.

Kenapa namanya Mbah Maryjane?

Jadi ya intinya sih, Maryjane itu kan slang for the little green which caused a big green. Dan ya itu cuma penggabungan (yang maksa) dengan nama seorang Kuncen yang waktu itu kontribusinya sangat besar terhadap sebuah Gunung yang saya tidak akan sebutkan nama Gunung Merapinya. Sampai saat ini sang kuncen juga masih tetap eksis dan lantang meneriakan, "ROSO!!!"

Yaa gitu deh pokoknya, ini cuma kata pengantar sih.

Gak penting yah, hahah. Tapi udah dibaca, mau diapain lagi? ikhlasin aja lah! Tuhan punya rencana lain.