Bila saya bilang "semua ini bermula dari Ijong" bukan berarti Ijong itu Adam, dan semua bermula dari Ijong. Tapi kalau kalian percaya teori darwin bahwa manusia bermula dari monyet terserah kalian ingin mengartikan "semua ini bermula dari Ijong" sesuai penafsiran kalian.
Gua di Jogja nih, kapan ketemuan?
Wah kebetulan banget, gua juga lagi di Jogja nih
Lah elu bukannya emang kuliah di Jogja?
Oh iya, sori gua lupa, besok ke Sego Macan lagi apa?
Sip, kabar - kabarin aja.
Singkat cerita hari sudah menjelma menjadi esok, andaikan hari berlalu secepat itu, sungguhlah kita semua akan menjadi orang orang yang bingung. Saya berangkat kesana bersama Zilla, naik sepeda. Zilla memakai baju kodok. Andaikata Zilla menaiki mobil kodok pasti sangatlah lucu, ada kodok pakai baju kodok naik mobil kodok, dan kami makan di sego macan, bukan sego kodok. Walaupun sego macan bukan berarti daging macan, tapi ya sudahlah lupakan saja.
Singkat kata kami sampai dan ngobrol - ngobrol sebagaimana teman mengobrol. Di sana sudah juga ada Ical dan Almas. Ternyata si Ijong sudah kuliah 2 semester di Jogja dan dia baru inget punya nomer saya, dan baru sekarang ini ngabarin, apapun yang dia lakukan, terserah saja.
Setelah dari sana saya dan Zilla memutuskan untuk ke Plasa.net. Itu bukan nama situs, itu nama warnet, walaupun kami mungkin saja ke warnet untuk membuka situs, tapi bukan itu maksud kami. Kami naik sepeda di tengah malam dan di jalan menuju plasa, kami menemukan dua orang pasangan. Tentu saja menemukan pasangan di jalan situasinya tidak sama dengan menemukan uang di jalan, yang mana bisa kita ambil atau kita kembalikan ke entah siapa. Tapi yang saya tau uang tidak mungkin berantem,tidak seperti pasangan yang kita temui itu.Walaupun uang bisa membuat pasangan berantem,tapi belum tentu itu sebabnya. Kita tidak boleh main tuduh, karena tuduh bukanlah main - mainan.
Pasangan itu naik motor, dan jelas pasangan itu naik pitam. Karena mereka sedang bertengkar hebat, walaupun bertengkar itu bukanlah sesuatu yang hebat dan bisa dibanggakan, tapi sungguh bukan itu maksud saya. Saya tidak tau sebabnya yang jelas itu mengakibatkan si cowok langsung turun dari motor. Sepintas terlihat mereka baik - baik saja, seperti orang yang sedang jogging sambil mengejar motor. Hanya saja itu malam hari dan mereka saling mengumpat, walaupun tidak boleh mengumpet malam - malam, tapi sungguh itu adalah dua kata yang berbeda.
Saya dan Zilla meninggalkan pasangan itu dengan amarahnya masing - masing, namun ketika si cewek membanting motornya di tengah jalan, kami mendadak berhenti sejenak. Karena masalah dua orang itu telah menjadi masalah pengguna jalan yang lain. Saya pun berpikir, untung mereka naik motor, saya tidak kebayang kalau mereka naik mobil, mereka berantem dan mobilnya dibanting. Sungguh itu bukanlah hal yang bijaksana dan masuk akal.
Kami pun terus melaju, sampai ke flyover lempuyangan dan kami lewat atas, menggenjot sepenuh hati dan turun dengan suka hati, sungguh menyenangkan hingga tak terasa kami sudah sampai plasa. Sungguh, sebenarnya perjalanannya berasa banget, saya hanya ingin mempersingkat saja.
Plasa ada sebuah warnet dengan fasilitas Free wi-fi. Bila kalian pikirkan itu adalah hal yang lucu, tapi begitulah keadaannya, dan orang yang datang kesana biasanya memang bukan untuk online semata, karena biasanya mereka membawa harddisk. Walaupun kalau membawa harddisk bukan berarti gak boleh online. Yang jelas kami disana untuk memenuhi Nesta -nama harddisk saya, sampai pagi. Tidak sampai penuh, tapi sampai pagi. Sampai kami pulang dengan adzan subuh dan cicit burung.
Saya sedang bersepeda di jalan bersama Zilla sampai ada yang berdehem di belakang saya, seorang anak kecil. Entah dia berdehem karena tenggorokannya tidak enak, atau karena dia tidak punya bel. Yang jelas akhirnya dia maju dan saya kejar dia, tadinya mau saya kepung sama Zilla, tapi dia keburu menyeberang karena dia keburu - buru. Bla bla bla dan akhirnya saya sampai di rumah, dan kamu sampai di akhir cerita. Selamat!