18 October 2010

Alfamart Sisingamangaraja

Kamu pasti tau saya, karena kamu membaca blog saya. Kamu juga pasti tau Alfamart. Tapi anehnya, walaupun mbak - mbak dan mas - mas kasir  Alfamart tidak membaca blog saya, tetapi mereka tau saya.

Ya setidaknya mereka tau kalo sekitar jam sepuluh malam akan datang mas- mas yang memakai helm (namun memperlakukan helm tersebut layaknya masker ninja) yang datang membeli cokelat dan bersikeras bahwa dirinya adalah Power Ranger. Dan biasanya datang bersama mas  - mas bertubuh gempal yang biasa dipanggil "dedek Domach". Dan bisa jadi itu semacam rutinitas yang membuat para kasirwan dan kasirwati itu rajin beristighfar.

Karena sadar rutinitas itu membosankan, terkadang saya datang sebelum jam  sepuluh malam. Sekitar jam 12 siang, dimana terik Jogja memaksa saya untuk topless, dan kemudian memaksa saya lagi untuk memakai jaket sebagai luaran untuk mengingatkan saya bahwa saya bukan berada di Bali, dimana saya bisa jalan - jalan hanya dengan memakai celana. Terkadang terik Jogja juga memaksa saya membeli semacam minuman untuk menghapus dehidrasi. Tapi bukan terik Jogja yang memaksa saya, mas - mas bertubuh besar, dan mas - mas berhelm Kero Keropi untuk berjoget - joget tanpa musik. Dan bukan panas Jogja pula yang memaksa para kasirwan dan kasirwati itu untuk tertawa.

Terkadang saya juga mengajak para kasirwan dan kasirwati itu untuk berbicara banyak, agar mereka lupa dengan kebijakan manajernya yang berbunyi, "Gratis 1 Kg gula pasir bila kami tidak menanyakan Kartu Member." Dan terkadang di detik - detik terakhir mereka lupa, mereka justru ingat untuk menawarkan kartu member. Dan itulah yang membuat tawa meledak seketika, dan suasana menjadi sangat menyenangkan. Semacam permainan dadakan.

Dan kadang juga saya yang menjadi kasir dadakan, atau saya yang membuat struk untuk belanjaan saya sendiri. Para kasirwan dan kasirwati tersebutlah yang mengajarkan saya mengoperasikan komputer kasir hingga mencetaknya di kertas struk. Mereka baik, makanya terkadang saya minta kembaliannya ditukar permen dan permennya saya bagi untuk mereka semua.

Kadang juga mereka memberikan saya plastik lebih kala saya memintanya. Plastik yang saya pakai di kepala dan saya beri dua lubang di bagian mata. Yang saya pergunakan sekedar agar kepala saya tetap kering di guyuran hujan. Dan itulah saatnya untuk pulang. Kembali ke kosan setelah bermain panjang, agar saya bisa kembali lagi ke sana kapanpun saya mau.

No comments:

Post a Comment