29 August 2011

Nomas (masih) morantis

Jadi, saya dan Zilla bikin peraturan kalau saya dua kali menentukan tempat tujuan untuk jalan, berarti dua tempat selanjutnya adalah giliran Zilla. Ya, sekedar mengamalkan sila kelima. Dan itu tidak penting karena yang penting adalah kali itu giliran Zilla dan Zilla mengajak ke Monas.

Tapi sebelum ke Monas, kami ke Hokben Plaza Blok M  dulu. Sekedar memenuhi ngidamnya Zilla akan salad dan mengenang masa kejayaan Disemutin Bersaudara di bilangan sana. Selesai menemani Zilla makan, saya mengajari Zilla tentang pelajaran kehidupan, saya mengajari dia banyak hal, salah satunya adalah bagaimana cara menghentikan laju eskalator. Dan hal itu mengajari saya banyak hal, salah satunya adalah rasa lapar di menit menit terakhir menjelang buka. Lalu kami memutuskan untuk ke Es Teler 77. Kami sampai dan melihat kalau sepertinya disana hampir penuh, yasudah kami duduk saja di sebuah meja dengan dua kursi yang kosong.

Lalu tiba - tiba mbak waitress in vain for your love datang sambil membawa menu dan memberi saya pensil. Tentu saja pensilnya bukan untuk dimakan tapi untuk menulis apa yang saya mau makan, dan saya bingung karena sebenarnya saya tidak duduk di area es teler 77 dan tempat dimana saya duduk itu sepertinya spesialis daging sapi kalau saya liat dari menunya. Sementara saya sendiri tidak makan daging - dagingan karena kata Zilla daging - dagingan itu plastik. Akhirnya dengan kekompakan luar biasa, saat mbak - mbaknya lengah, kami cabut pindah. HAHAHAHAH, please deh -.-". Setelah dari situ kami berniat keluar, tapi malah nyampe di Bread Talk, yasudah terlanjur jajan. Ke Monas bawa roti, udah kaya mau piknik.

Setelah makan kami langsung cabut ke Monas dan sejujurnya rada bete gitu sama temennya Zilla, karena kalau bukan gara- gara dia perjalanan kali ini bisa dua kali lebih menyenangkan atau dalam Bahasa Inggrisnya "Double Fun", atau dalam Bahasa Indonesianya, "Ganda Ria". Tapi yasudahlah yang penting kami sudah sampai di Monas, dan kami masuk, lalu tiduran di aspal. Sejujurnya pengen ngeliat bintang, padahal kami berharap bintang malam itu lagi indah - indah dan menunjukkan keindahannya, tapi yang ada malah bintangnya lagi malu - malu jadi hanya menunjukan kemaluannya. Jadi langitnya gelap. Akhirnya kami bangun sejenak makan salah satu roti yang tadi dan kembali tertidur. pas kami kembali tiduran menatap langit yang gelap gurita itu, tau - tau ada kembang api oke gitu tepat di atas kami. Siapa sih yang masang? udah kaya FTV banget deh sumpah :3

Lalu kami kembali bangun untuk makan pudding dari Bread Talk yang dimana mbak - mbaknya lupa memberikan sendok dan kami akhirnya makan dengan tangan. Kalau saja kamu ada di sana pasti kamu merasa iba melihat kami, tapi kalau kamu benar - benar ada di sana pasti saya usir..gangguin orang pacaran aja sih. Hahahahahahah, setelah itu kami sibuk gak jelas gak jelasan, jalan sambil roll depan di aspal, ketawa - ketawa gak guna, saya menyebrang sambil menggendong Zilla (walaupun gagal) tapi tetap menyengankan. Pokoknya menyenangkan! kalian sudah pernah nonton film Radit ♥ Jani? Sama! saya juga pernah.

28 August 2011

ceyamat yebayan :3

Semoga di hari yang Fitri ini kita penuh dengan Cinta

Biar makin disayang Allah dan juga Farrel

17 August 2011

Udah deh gak usah muluk - muluk

Selamat hari tarik tambang nasional!

11 August 2011

Hidup ini pilihan

Iya, betul. Hidup adalah pilihan, sayangnya sekalipun ini hidup kita, kenapa yang memilih harus orang tua kita? Saya paham betul kalau orang tua selalu ingin yang terbaik buat anaknya, tapi pernahkah kalian dengar cerita tentang seorang anak yang tuli.

Anak tersebut tuli, dan orangtuanya menabung untuk membiayai anaknya operasi agar bisa mendengar kembali. Ketika uangnya terkumpul, anak tersebut dibawa ke rumah sakit tanpa diberitahu untuk apa sebelumnya. Suprise maksudnya. Hingga bla bla bla dan operasinya sukses!

Si anak yang tadinya tuli tersebut kini bisa mendengar semua suara. Tapi yang ada malah dia tidak tahan mendengar semua kebisingan tersebut, dia suka ketika semuanya hening. Dia ingin kembali tuli, dan dia kecewa kenapa orang tuanya membuat dia bisa mendengar, tanpa ada diskusi sebelumnya dengan dia. Tanpa bertanya, apakah anak tersebut ingin bisa mendengar.


Apa sih yang kita tau soal yang terbaik buat orang lain? Toh yang menjalani kehidupan ya orang tersebut, bukan kita. Dan sayangnya kita bisa apa soal orang tua, hanya sekedar bilang "Ah!" saja tercatat sebagai sebuah dosa, apalagi menolak kemauan orang tua (baca:perintah) tentu kita akan dicap sebagai anak durhaka, dan durhaka itu seingat saya adalah runner up dosa terbesar yang tidak diampuni Tuhan. Tapi Tuhan, durhakakah orang tua kita jika beliau memaksakan yang baik menurut mereka menjadi yang baik untuk kami?

Kalau seorang anak ingin menjadi pemain bola, kenapa orang tuanya harus memaksa dia menjadi dokter.


Stay tuff ya, sayang. :)

05 August 2011

Lima Tahun Kemudian

Dulu, saya pernah nanya ke Çanti, "Kita nanti pas lima tahunan kaya gimana yah?"

Dan walaupun kami tidak sampai ke lima tahun sebagai pasangan, pertanyaan saya tetap dijawab Tuhan. Untung saya gak nanya macem - macem. Karena kemarin, 4 Agustus 2011 saya sedang berada di Grand Indonesia, dan pemilihan tanggal itu tidak direncanakan, murni takdir.

Tapi pokok permasalahannya adalah, kemarin saya di GI buka puasa bersama Nobu, Çanti, dan Rangga. Nobu itu kakak saya, Çanti adalah mantan saya sekaligus sahabatnya Nobu, dan Rangga itu mantannya Çanti. Hahahahahah. Dan tentang siapa saja yang ikut, itu bukan takdir, murni direncanakan.

Jangan tanya bagaimana hubungan kami sebelumnya, yang jelas saya tuliskan saja testimoni dari teman - teman saya mengenai buka puasa yang cukup mengguncang ini.

"Çan, Philo sama Rangga jalan bareng? Ini magic apa guenya yang norak?!"
Obin

"WHUUUUUUUUUUUUT!!!Çanti Pocchi? Rangganya Çanti? KOK BISAAAAA!!!!!"
Tata

"Ah gue melewatkan moment ini. Videoin dong!! gue mau liat Olip sama Rangga ngobrol."
Agi

Setelah berbuka, datanglah Miko. Sebenarnya Miko bukan mantan dari Nobu, jadi tidak berpengaruh. Kecuali kalau datang Agi dan Cabe, itu baru berpengaruh. Karena Miko adalah mantannya Cabe, dan Cabe adalah mantannya Agi, dan Agi adalah mantannya Nobu.

Bagaimana kalau kita realisasikan saja pertemuan ini?
Mutual Exes Gathering, pertemuan orang - orang yang profesional sebagai teman. Hahahahah

Begitulah.



Anyway, selamat ya buat Zilla.
JIYE MASUK ISI!~